Aliran-Aliran/ Madzhab dalam Filsafat Islam (SANTRI21)



FATCHURAHMAN ALI
2021114145
PAI G
             
Aliran-Aliran/ Madzhab dalam Filsafat Islam
Aliran-Aliran/ Madzhab dalam Filsafat Islam terbagi menjadi lima. Ada dua aspek untuk membedakan kelima aliran tersebut. Pertama, dari epistimologinya (cara memperoleh pengetahuan) dan kedua, dari ontologinya(realitasnya).
1.      Aliran Teologi Dialektik (Ilmu Kalam)
Epistimologi yang digunakan dalam aliran ini yaitu teologi diskursif-logis yang berangkat dari kebenaran agama lalu kemudian mencari premis-premis untuk membuktikan kebenaran tersebut.
2.      Aliran Paripatetik
Epistimologi yang digunakan dalam aliran paripatetik hampir sama dengan aliran Teologi dialektik yaitu diskursif-logis hanya saja aliran paripatetik berangkat dari kebenaran yang bersifat umum(generalisasi) kemudian mendemonstrasionalkannya. Pemikiran aliran ini ternyata selain sebagai pemikirannya Aristoteles (aristotelian) sekaligus pemikirannya plotinus. Tokoh Filsafat yang identik dengan paripatetisme adalah Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina dll.
3.      Aliran Illuminisme (Israqiyyah)
Aliran iluminisme adalah sebuah pemikiran filosofis yang dasar epistemologinya adalah hati dan intuisi. Tokoh pelopor munculnya filsafat iluminatik ini adalah Suhrawardi. Seperti halnya scorates ia dibunuh oleh penguasa Islam pada waktu itu karena pemikiran filsafatnya yang dianggap menentang. Menurutnya dunia ini terdiri dari cahaya dan kegelapan. Baginya Tuhan adalah cahaya sebagai satu-satunya realitas sejati(nur al anwar), cahaya diatas cahaya.
4.      Aliran Tasawuf
Aliran Irfani (Tasawuf). Tasawuf bertumpu pada pengalaman mistis yang bersifat supra-rasional. Jika pengenalan rasional bertumpu pada akal maka pengenalan sufistik bertumpu pada hati. Tokoh yang terkenal adalah Jalaluddin Rumi dan Ibn Arabi. Pengetahuan irfani tidak didasarkan atas teks seperti halnya bayani, tidak juga didasarkan pada rasio seperti halnya burhani, tetapi pada kasyf, yakni tersingkapnya rahasia-rahasia realitas oleh Tuhan. Disebutkan juga bahwa Irfani ini erat kaitannya dengan konsep tasawuf. Karena itu, pengetahuan irfani tidak diperoleh berdasarkan analisa teks tetapi dengan olah ruhani, di mana dengan kesucian hati, diharapkan Tuhan akan melimpahkan pengetahuan langsung kepadanya. Masuk dalam pikiran, dikonsep kemudian dikemukakan kepada orang lain secara logis.


5.      Aliran Hikmah
Seperti aliran Iluminasionis, filsafat hikmah juga percaya bukan hanya pada akal diskursif , tetapi juga pada pengalaman mistik. Filsafat Isyraqi  seperti telah disinggung didasarkan pada pengalaman mistik, baru kemudian disampaikan dalam bahasa filosofis-diskursif. Namun lebih dari itu, filsafat hikmah menekankan bahwa pengalaman mistik bukan hanya “mungkin” untuk diungkapkan secara diskursif-logis, melainkan “harus” diungkapkan seperti itu untuk keperluan verifikasi public.Atas pengaruh Ibn ‘Arabi, Mulla Shadra juga menciptakan ajaran wahdat al-wujud Konsep keesaan wujud ini mirip sekali dengan, atau barang kali diadopsi dari konsep cahaya Suhrawardi.


EmoticonEmoticon