DASAR KELOMPOK
TIM KERJA
DisusununtukMelengkapiTugas Semester IV
Mata Kuliah Perilaku Keorganisasian
DosenPengampu: Abdullah Asyiq S, Hi.
DisusunOleh :
Ima Abidatul Luthfiyah
Siti Munawaroh
Khoirun Nisa’
PROGAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH
JENJANG STRATA I
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MATHOLI’UL FALAH
TahunAkademik 2011/2012
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Alhamdulillah
wa syukurillah. Segala puji hanyalah bagi Allah SWT, dzat yang telah limpahkan
berbagai ni’mat, terutama ni’mat kesehatan, ni’mat ilmu pengatahuan, dan
terlebih lagi ni’mat iman, islam, dan ihsan.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
nabi dan rasul akhir zaman, Muhammad SAW. Serta kepada para keluarga dan
sahabatnya, dan orang – orang yang mengikuti sunnahnya sampai akhir
zaman.Waba’du.
Selanjutnya
ucapan terimakasih kami haturkan kepada bapak dan ibu kami yang mampu
membimbing kami dalam pendidikan yang baik, terkhusus kepada Bapak Abdullah
Asyiq S, Hi saya ucapkan terima kasih atas bimbingannya.
Para asatidz dan ustadzat serta para dosen yang telah mengarahkan
kami menuju perbaikan yang lebih baik. Teman- teman, terimakasih atas partisipasinya hingga
mampu menjadikan kami berani dan semangat dalam bekerja dan berkarya.
Jazakumulloh ahsanal jaza’.
Ucapan
terimakasih kami sampaikan pula, kepada paramuallif yang mana telah menyuguhkan
karya – karyanya yang bermanfaat bagi kita semua. Sehingga dengan adanya karya
– karya tersebut memberikan pengetahuan yang luas, serta hazanah keilmuan
bagi kami. Dan semoga Allah menempatkan para muallif pada tempat yang
mulia,amin. Alfaatihah . . . . .
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perilaku keorg anisasian
merupakan bidang ilmu yang mempunyai pengaruh besar dalam menentukan
efektivitas organisasi. Perilaku keorganisasian mempelajari tentang interaksi
manusia di dalam organisasi yang meliputi suatu studi tentang perilaku,
struktur, dan proses dalam organisasi.
Orang-orang yang masuk dan berinteraksi atau
bekerjadalam organisasi membawa latar belakang sifat, kepribadian, kebutuhan,
kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, tujuan, pengalaman, dan
karakteristik-karakteristik lainya. Oleh karenanya, mengelola orang-orang
didalam organisasi memerlukan suatu seni dan ilmu.
Setiap individu dalam kehidupannya memiliki kepentingan dan tujuan.
Sebagai mahluk sosial, satu individu tentu memerlukan individu lainnya. Beberapa
individu yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama, maka dibentuklah
kelompok. Dengan membentuk kelompok, maka diharapkan akan semakin mudah untuk
mencapai kepentingan dan tujuan.
Untuk mencapai tujuan
tersebut maka para anggota organisasi diminta melakukan tugas-tugas tertentu,
sebagai hasilnya para anggota organisasi akan membentuk kelompok sesuai dengan
tugasnya tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan jenis dalam kelompok?
2. Mengapa terbentuk adanya kelompok?
3. Apa saja struktur dalam kelompok?
4. Apa definisi dan Jenis dalam tim Kerja?
5. Bagaimana perbedaan kelompok dengan tim kerja?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kelompok
Kelompok dapat didefinisikan sebagai dua orang
atau lebih yang berkumpul dan berinteraksi serta saling tergantung untuk
mencapai tujuan tertentu.[1]
Kelompok merupakan bagian dari kehidupan
manusia. Tiap hari manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian
pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Hampir pada umumnya
manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar atau kecil adalah
sangat kuat kecenderunganya untuk mencari keakraban dalam kelompok-kelompok
tertentu.
Dimulai dari adanya kesamaan tugas pekerjaan
yang dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa, dan barangkali
adanya kesamaan kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu sama lain.
Mulailah mereka berkelompok dalam organisasi tertentu.[2]
Kehadiran kelompok-kelompok dapat mempengaruhi
motivasi atau kebutuhan seseorang serta bagaimana seseorang berperilaku dalam
konteks organisasi. Jadi kelompok adalah dua atau lebih individu yang saling
berinteraksi untuk mencapai sebuah sasaran bersama.[3]
Jenis-jenis dalam kelompok dapat berbentuk
formal dan informal.
a. Kelompok Formal
Kelompok formal adalah kelompok yang sengaja
dibentuk dengan keputusan manager melalui bagan organisasi untuk menyelesaikan
suatu tugas secara efisien dan efektif. Kelompok formal dibedakan menjadi dua
yaitu kelompok komando (commond group) dan kelompok tugas (task
group).
1. Kelompok komando adalah kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan
melaksanakan tugas-tugas rutin organisasi. Misalnya di perguruan tinggi
terdapat biro-biro, fakultas-fakultas dan unit-unit lainya yang ada
dilingkungan suatu perguruan tinggi atau departemen-departemen yang ada dalam
perusaahaan.
2. Kelompok Tugas adalah kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan suatu
tugas atau proyek tertentu. Misalnya panitia penerimaan mahasiswa baru, panitia
ujian semester, dll.
b. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah suatu kelompok yang
tidak dibentuk secara formal melalui stuktur organisasi, yang muncul karena
adanya kebutuhan akan kontak sosial. Kelompok informal dibedakan menjadi dua
yaitu kelompok persahabatan dan kelompok kepentingan.
1. Kelompok persahabatan merupakan kelompok yang terbentuk karena adanya
kesamaan-kesamaan tentang suatu hal, misalnya kesamaan dalam hobi, jenis
kelamin, dll.
2. Kelompok kepentingan merupakan kelompok yang berafiliasi / bergabung untuk
mencapai sasaran yang sama.[4]
|
Mendukung/ menghambat
B. Alasan-Alasan Terbentuknya Kelompok
Tidak ada alasan tunggal mengapa seseorang
ingin bergabung dan masuk menjadi anggota suatu kelompok. Karena sebagian besar
manusia menjadi anggota dari berbagai kelompok, di mana masing-masing kelompok
memberikan manfaat yang berbeda-beda bagi para anggotanya. Alasan-alasan utama
mengapa seseorang menjadi anggota suatu kelompok adalah berkaitan dengan kebutuhan
untuk memperoleh keamanan, afiliasi, kekuasaan, status, dan pencapaian tujuan.
a. Keamanan
Salah satu alasan mengapa seseorang menjadi anggota suatu kelompok
adalah untuk mendapatkan rasa aman. Orang yang bergabung dalam suatu kelompok
akan memiliki posisi yang lebih kuat dari pada sendirian.
b. Afiliasi
PengertianAfiliasi
adalah pertalian sebagai anggota atau cabang atau bentuk kerja sama antara dua
lembaga yang masing-masing berdiri sendiri.Dan afiliasi merupakan interaksi secara formal
yang terjadi dalam organisasi tidak dapat dilakukan secara intens atau erat
karena kesibukan masing-masing dalam melaksanakan tugasnya. Dengan menjadi
anggota suatu kelompok dapat lebih erat, lebih bersahabat dan akrab.
c. Kekuasaan
Dalam kelompok informal memberikan peluang
bagi seseorang untuk melatih kemampuan mempengaruhinya terhadap orang lain.
Bagi seseorang yang ingin menggunakan pengaruhnya terhadap orang lain, kelompok
memberikan kekuasaan tanpa wewenang formal dari organisasi. Sebagai pemimpin
kelompok seseorang dapat mempengeruhi anggota kelompoknya. Bagi orang yang
memiliki kebutuhan akan kekuasaan, kelompok merupakan wadah untuk pemenuhanya.
d. Status
Salah satu alasan bagi seseorang untuk bergabung dalam suatu kelompok
adalah untuk mendapatkan status tertentu. Dengan bergabung dalam suatu kelompok
seseorang merasakan adanya pengakuan dari lingkunganya bahwa ia memiliki status
tertentu sesuai dengan status yang disandang oleh kelompoknya.
e. Pencapaian tujuan
Orang-orang bekerja bersama dalam suatu
kelompok karena mereka membutuhkan bantuan orang lain untuk mencapai
tujuan-tujuan yang penting. Secara fisik dan mental intelektual dengan bekerja bersama
dalam wadah kelompok tujuan-tujuan tersebut akan lebih mudah tercapai. Secara
fisik tenaga yang terhimpun oleh kelompok lebih besar dan secara mental
intelektual ide, gagasan maupun pendapat akan lebih berkualitas dan memberikan
kontribusinya terhadap keberhasilan kelompok.
C.
Struktur - Stuktur dalam Kelompok
Struktur
kelompok adalah pola interaksi yang stabil antara anggota kelompok, yang
berkaitan dengan bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan kedudukan
antaranggota, pembagian tugas dan sebagainya. Kelompok juga berfungi dan
terbentuk dari interaksi antar anggotanya.
Struktur kelompok meliputi Kepemimpinan Formal, peran, status
kelompok, dan komposisi dari kelompok .
struktur kelompok membentuk perilaku dari anggota dan memungkinkan daoata
menjelaskan sebagian besar dari perilaku
seseorang dalam kelompok itu sendiri.
- Kepemimpinan
Formal
setiap
kelompok umumnya memiliki pemimpin formal. Maksudnya yaitu apakah ia sebagai
kepala bagian, kepala sebbagian maupun gugus petugas (ketua yang bertugas memberi tugas). Pemimpin-pemimpin tersebut memiliki peran
ynag sangat penting karena dari seorang pemimoinlah yang akan menentukan
keberjasilan tugas kelompok. Dan dengan orang memimpin akan terlihat seberapa
jauh pemimpin mampu untuk mempengaruhi, mengarahkan dang mengendalikan bawahannya.
- Peran
Peran merupakan pola perilaku yang sangat diharapkan
yang nantinya akan berhubungnan dengan kedudukan seseorang didalam suatu
organisas. Seseorang sering memiliki lebih dari satu macam peran karena ia
memiliki banyak posisi dalam berbagai macam organisasi. Banyaknya peran yang
dimiliki seseorang menyebabkannya harus mampu untuk merubah perilakunya sesuai
peran yang dijalankannya di dalam peran terdapat beberapa hal yaitu :
- Konflik
Peran
Adakalanya beberapa peran yang dimiliki biasanya seseorang terjadi adanya
pertentangan sehingga menimbulkan adanya konflik peran. Misalnya seseorang
menjabat sebagai kepala subbagian yang juga menjabat sebagai kepala serikat
pekerja hal itu merupakan dua peran yang sangat potensial menimbulkan konflik
peran. Konflik peran terjadi manakala adanya tuntutan dari karyawan misalnya
tentang kenaikan upah, sementara dari atas mendesak agar tuntutan kenaikan upah
tidak usah dipenuhi karena kemampuan perusahaan perusahaan yang tidak
memungkinkan.
- Identitas
Peran
Identitas peran
adalah suatu sikap dan perilaku tertentu yang konsisten dengan posisi seseorang
dalam organisasi orang pada umumnya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
dengan cepat ketika ia menyadari ketika bahwa posisinya menuntut seperti itu. Misalnya
seorang karyawan yang menjabat sebagai ketua serikat pekerja. Kemudian ia
dipromosikan sebagai kepala bagian maka aka nada perubahan sikap dari pro-karyawan
menjadi di pro manajemen.
- Persepsi
Peran
Persepsi peran merupakan pandangan seseorang
tentang bagainama seharusnya ia bersikap dan berperilaku atas suatu posisi
tertentu dalam organisasi. Banyaknay peran yang dimiliki seseorang, terjadinya
konflik peran. Identitas oeran dan persepsi peran akan mempengaruhi perilaku
dan peristiwa yang sekaligus juga akan berpengaruh terhadap prestasi
kelompoknya
- Norma
Norma merupakan standar perilaku yang diterima
oleh suatu kelompok yang merupakan andil dari anggota kelompoknya. Kelompok
membuat norma-norma yang mengikat anggota kelompok tentang apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan pada situasi
tertentu. Dari sudut pandang seseorang norma berfungsi sebagai alat untuk
mempengaruhi dan mengendalikan perilaku anggotanya.
D.
Definisi Dan Jenis Dalam Tim Kerja
Kelompok
dan tim bukanlah hal yang sama.
Pengertian kelompok sudah dijelaskan diatas, pengertian tim (team)
adalah kelompok yang cukup matang dengan derajat ketergantungan tertentu
diantara anggotanya dan diwarnai dengan adanya motivasi untuk mencapai sebuah
sasaran bersama. Mungkin saja tim akan
terbentuk dari sebuah kelompok, namun tidak semua kelompok akan berkembang
menjadi matang dan menciptakan rasa saling ketergantungan.
Perilaku dasar Tim kerja:
Menurut Robbins berpendapat bahwa terdapat 4 cara untuk
membentuk perilaku dasar tim kerja, yaitu:
a. Penguatan
positif
Penguatan
positif dapat diekspresikan berupan pujian dari atasan kepada bawahan yang
telah menyelesaikan pekerjaanya.
b. Penguatan
Negatif
Penguatan
negative dapat diekspresikan dengan memberikan pertanyaan kepada anggota tim
yang berlaku sebagai bawahan.
c. Hukuman
Hukuman
merupakan pemberian sanksi tegas atas tindakan menyimpang yang dilakukan
bawahan. Dengan tujuan untuk menyingkirkan perilaku yang tidak diinginkan dalam
organisasi.
d. Pemusnahan
Pemusnahan
merupakan metode yang diberikan kepada bawahan oleh atasan/ pimpinan.
Pemusnahan ini dapat diekspresikan melalui tindakan acuh tak acuh dari seorang
pimpinan kepada salah satu karyawan, agar pemimpin memiliki wibawa atas
jabatanya serta didengarkan segala usulan dan perintahnya.[5]
Jenis-Jenis dalam Tim:
1)
Tim
penyelesaian masalah
Tim yang dibentuk untuk mengatasi
berbagai permasalahan.
2)
Tim Lintas
Fungsi (Cross-Funtional Team)
Tim yang memiliki anggota dari
berbagai departemen yang berbeda.
3)
Tim Maya
(Virtual Tim)
Sebuah langkah yang semakin banyak
digunakan menyikapi meningkatnya kompetisi, kebutuhan,akan keputusan yang lebih
cepat dan kemajuan teknologi.
4)
Tim penelitian
dan pengembangan ( Reseacrh Development Team)
Tim yang digunakan untuk menciptakan
produk-produk baru.
Beberapa
karakteristik yang sama dalam Tim dan kelompok:
1)
Keduanya dapat
terbentuk ketika dua atau lebih individu saling berinteraksi
2)
Tim dan
kelompok menyediakan struktur untuk pekerjaan dan interaksi diantara anggotanya
3)
Anggotanya
dapat menampilkan peran teknis, spesifik, kepemimpinan, penyelesaian masalah,
dan sisi emosional
4)
Setiap anggota
kelompok dan tim memiliki sasaran bersama.
Macam-macam
Perbedaaan antara kelompok dan tim:
Kelompok
kerja formal
|
Tim
|
Bekerja untuk
mencapai sasaran bersama
|
Ada komitmen
total untuk mencapai sasaran bersama
|
Bertanggung
jawab pada manajer
|
Bertanggung
jawab pada semua anggota
|
Tingkat
keterampilan seringkali acak
|
Tingkat
keterampilan seringkali saling melengkapi
|
Kinerja
dievaluasi oleh seorang pemimpin
|
Kinerja
dievaluasi oleh anggota-anggota dan juga oleh pemimpin
|
Budaya adalah
satu sumber perubahan dan konflik
|
Budaya
didasarkan pada kerja sama dan komitmen keseluruhan terhadap sasaran bersama
|
Kinerja dapat
menjadi positif, negatif atau netral
|
Kinerja dapat
menjadi lebih besar dari sekedar penjumlahan sumbangsih setiap anggota atau
bersifat sinergis
|
Keberhasialan
terutama akibat kerja keras pemimpin
|
Keberhasilan
terutama akibat kerja keras anggota [6]
|
Terdapat beberapa manfaat dalam tim dan
kelompok yaitu
Ø
Dapat memupuk hubungan yang saling bekerja
sama,
Ø
Dapat menjadikan penyesuaian pekerjaan yang
lebih baik,
Ø
Menjadikan pembelajaran ketrampilan yang lebih
banyak,
Ø
dapat menjadikan kepercayaan diri yang lebih
besar,
Ø
dan kemajuan keberhasilan yang lebih cepat.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kelompok dapat didefinisikan sebagai dua orang
atau lebih yang berkumpul dan berinteraksi serta saling tergantung untuk
mencapai tujuan tertentu.
Jenis-jenis dalam kelompok:
a. Kelompok
Formal: Kelompok formal adalah kelompok yang sengaja dibentuk dengan keputusan
manager melalui bagan organisasi untuk menyelesaikan suatu tugas secara efisien
dan efektif.
b. Kelompok
Informal: Kelompok informal adalah suatu kelompok yang tidak dibentuk secara
formal melalui stuktur organisasi, yang muncul karena adanya kebutuhan akan
kontak sosial.
Tim (team) adalah kelompok
yang cukup matang dengan derajat ketergantungantertentu diantara anggotanya dan
diwarnai dengan adanya motivasi untuk mencapai sebuah sasaran bersama.
Persamaan antara Tim dengan Kelompok:
-Keduanya dapat terbentuk ketika dua atau
lebih individu saling berinteraksi
-Tim dan kelompok menyediakan struktur untuk pekerjaan
dan interaksi diantara anggotanya
-Anggotanya dapat menampilkan peran teknis,
spesifik, kepemimpinan, penyelesaian masalah, dan sisi emosional
-Setiap anggota kelompok dan tim memiliki
sasaran bersama.
B.
Penutup
Syukur alhamdulillahpenulisan makalah
ini dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan yang berarti. Selanjutnya
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini.Tak lupa ucapan terima kasih kepada Pengampu mata kuliah Filantropy
Islam: ziswaf, yang telah banyak memberikan pengarahan dan pengajaran dalam
proses pembelajaran kami.Dan hanya penjelasan ini yang dapat kami berikan
semoga dapat menjadi suatu pembelajaran dan pengetahuan akan ilmu yang
bermanfaat.
Penulis menyadari bahwa masih banyak
kesalahan baik dari segi penulisan maupun penyampaian materi. Maka dari itu
segala saran dan masukan yang bersifat membangun selalu kami harapkan.
Akhirnya, tidak ada gading yang tak retak. Apapun bentuknya,
masukan dan kritikan yang konstruktif selalu penulis buka untuk pengembangan
keilmuan selanjutnya. Semoga, apa yang ada di dalam makalah ini bermanfaat bagi
penulis dan bagi para pembaca. Rabbi zidni ‘ilma an-nafi’an wa ‘amalan
sholihan. Amin.
Terima kasih dari kami Wassalamualaikum...................
DAFTAR
PUSTAKA
Indriyo Gitosudarno, Perilaku
Keorganisasian Edisi Pertama, (Yogjakarta: BPFE-Yogjakarta, 2008).
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep
Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010).
John M. Ivancevich, Perilaku Dan Manajemen Organisasi,
Jilid 2 (jakarta: Penerbit Erlangga, 2002).
Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Kelima
(Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang,
2005).
[1]Indriyo Gitosudarno, Perilaku Keorganisasian Edisi Pertama, (Yogjakarta:
BPFE-Yogjakarta, 2008), hlm. 57.
[2]Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 79.
[3]John M. Ivancevich, Perilaku Dan Manajemen Organisasi, Jilid 2 (jakarta:
Penerbit Erlangga, 2002), hlm. 5.
[4]Indriyo Gitosudarno, Perilaku Keorganisasian Edisi Pertama, (Yogjakarta:
BPFE-Yogjakarta, 2008), hlm. 61.
[5]Siswanto,
Teori Dan Perilaku Organisasi, (Malang:
UIN Malang Press, 2008), hlm. 172
[6]John M. Ivancevich, Perilaku Dan Manajemen Organisasi, Jilid 2 (Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2002), hlm. 19
[7]Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Kelima (Jakarta:
PT Macanan Jaya Cemerlang, 2005), hlm.
87.
EmoticonEmoticon