MP PENDEKATAN DAN JENIS-JENIS PENELITIAN SANTERI 21



 BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Banyak kita jumpai mahasiswa yang tengah mengajukan usulan atau proposal penelitiannya sering mengeluh akibat mereka harus berkali-kali memperbaiki usulannya itu, sebelum dianggap memadai oleh pembimbingnya. Seorang yag ditunjuk sebagai pembimbing oleh fakultas atau universitas biasanya telah menguasai pengetahuan tentang metodologi menggunakan kaidah berpikir ilmiah dalam melakukan penelitian didunia pekerjaannya. Oleh karena itu, jika usulan skripsi atau proposal mahasiswa sering dikembalikan, mungkin saja, usulan tersebut dianggap oleh pembimbingnya belum cukup untuk disebut sebagai penelitian ilmiah. Selain itu, seorang pembimbing pada akhirnya turut bertanggung jawab juga terhadap kualitas penelitian mahasiswanya.
Suatu penelitian tidak membiarkan informasi itu terpampang apa adanya, melaikan informasi itu menjadi bahan/ data yang harus ditafsirkan sekaligus dianalisis. Tentu saja, penafsiran dan penganalisisan data tersebut harus ditempuh melalui metode dan prosedur pemecahan masalah karena pada intinya, suatu penelitian harus mengemukakan kenyataan-kenyataan itu sebagai suatu persoalan. Selanjutnya, persoalan tersebut dipandang sebagai hubungan sebab akibat, agar diperoleh suatu pemecahan (meskipun suatu skripsi tidak dituntut selalu memecahkan masalah sebagaimana berbeda dengan tesis).
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Yang Dimaksud Dengan Penelitian?
2.      Apa Yang Dimaksud Dengan Metode Penelitian?
3.      Bagaimana Pendekatan Dalam Penelitian?
4.      Apa Saja Jenis-Jenis Penelitian?

BAB II

PEMBAHASAN


A.  Pengertian Penelitian (Research)

Secara etimologi, research berasal dari dua kata, re dan search. Re berarti kembali atau berulang dan search berarti mencari, menjelajahi atau menemukan makna. Dengan demikian, Penelitian atau riset berarti mencari menjelajahi atau menemukan makna kembali secara berulang-ulang.

Penelitian (Research) artinya pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada, dengan mencari, menggali dan mengkategorikan sampai pada analisis fakta dan data. Penelitian itu sendiri setidaknya untuk menguji teori, membantah teori dalam penelitian ilmiah atau pemecahan masalah dalam penelitian ilmiah yang bersifat praktis.

Didunia perguruan tinggi untuk program studi yang bersifat keilmuan (sarjana dan pascasarjana), penelitian merupakan suatu pekerjaan wajib bagi mahasiswanya, dengan menulis skripsi (Program sarjana/S1), tesis (Program Megister/S2), disertasi (Program Doktor/S3). Sementara untuk program studi vokasional, biasanya tidak perlu penelitian cukup membuat laporan tugas akhir saja.

Azwar (2004) mengatakan penelitan (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah untuk pemecahan suatu masalah. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai solusi langsung bagi masalah yang dihadapi karena penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan masalah yang lebih besar. Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.[1]



B.  Metodologi Penelitian
Pengertian metode, berasal dari kata methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.[2]
Jadi, metodologi penelitian adalah suatu prosedur penyelesaian masalah guna mencari kebenaran yang dituangkan dalam bentuk perumusan masalah, studi literatur, asumsi-asumsi dan hipotesis, pengumpulan dan penganalisisan data, hinga penarikan kesimpulan. Metodologi inilah yang yang menjadi ciri sebuah penelitian, tetapi metodologi penelitian yang baku yang merupakan cara-cara metode ilmiah senantiasa dimiliki jenis penelitian apapun. Karena merupakan ciri dalam penelitian, maka metodologi bagi penelitian diberatkan sebagai panduan guna mengontrol jalannya penelitian.
Dalam kenyataannya, metodologi berbagai jenis penelitian dipengaruhi oleh jenis dan kualitas pemasalahan yang dihadapi. Pada penelitian tipe kualitatif umumnya tidak memiliki metodologi penelitian yang ketat tetapi lebih bergantung pada hasil eksplorasi penyelesaian masalah. Sedangkan pada penelitian tipe kuantitatif cenderung memiliki metodologi yang ketat.
Metode ilmiah dalam bentuk metodologi penelitian direalisasikan dalam bentuk model, prosedur, dan format penelitian, seperti hal-hal tentang metode dan teknik penelitian, instrument penelitian, subjek penelitian, prosedur, desain, dan alat-alat bantu penelitian.
Demikianlah keurgensian metodologi penelitian bagi peneliti akan turut memberi kontribusi bagi sukses tidaknya penelitian yang dilakukan.[3]

C.     JENIS-JENIS PENELITIAN
Beberapa ahli dan peneliti telah menggolongkan penelitian dalam berbagai jenis (ragam) penelitian sesuai dengan kriteria yang ditetapkan menurut kepentingan penelitian ini. Diantaranya, bila dipandang dari tujuan/maksud penelitian. Dikenal adanya penelitian eksploratif, penelitian pengembangan, atau penelitian verifikatif. Ditinjau dari pendekatannya dikenal ada penelitian penelitian longitudinal dan penelitian cross sectional. Namun secara umum, penelitian cenderung dibedakan atas penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.
Berikut ini, satu persatu urutan nama-nama penelitian sebagaimana disebutkan diatas:

1.      Penelitian Kualitatif                
2.      Penelitian Kuantitatif
3.      Penelitian Dasar
4.      Penelitian Terapan
5.      Penelitian Mendesak
6.      Penelitian Perkembangan :  
■ Cross Sectional
■ Longitudinal
7.      Penelitian Evaluasi
8.      Penelitian Tindak Lanjut
9.      Penelitian Analisis Dokumen
10.    Penelitian Historis:
■ Penelitian Legal
■ Penelitian Dokumen
11.    Penelitian Survei
12.    Penelitian Deskriptif
13.    Penelitian Korelasional
14.    Penelitian Komparatif:
■ Kausal Komparatif
■ Korelasional Komparatif
15.  Case Studies
16.  Penelitian Eksperimen:
■ Eksperimen Murni
■ Kuasi Eksperimen
■ Subjek Tunggal
17.  Ex-Post-Facto(Penelitian Sesudah Kejadian)
18.  Penelitian Tindakan Kelas



Sesuai dengan tujuan penulisan makalah ini, kita akan lebih berorientasi pada penelitian yang lebih bernuansa pendidikan dalam wujud penelitian ilmiah. Oleh karena itu, berdasarkan jenis-jenis penelitian diatas tidaklah kami paparkan seluruhnya, melainkan sebagian saja yang kami anggap banyak dimanfaatkan para mahasiswa/dosen dalam penyusunan skripsi atau penelitian ilmiah yang sejenis lainnya. Untuk kepentingan tersebut, penekanan khusus diberikan pada jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif.

D.  Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif

1.      Pendekatan Kualitatif
Pada intinya penelitian kualitatif adalah penelitian yang perlu dilakukan seusai suatu masalah diteliti secara kuantitatif, tetapi belum terungkapkan penyelesaiannya. Boleh dikatakan, jika kita belum puas dan ingin mengetahui lebih mendalam tetang suatu masalah, padahal kita tidak bisa menduga atau sukarnya membuat asumsi-asumsi (karena banyaknya kemungkinan penyelesaian/ cara yang terjadi), maka penelitian kualitatif cocok dilakukan.[4]
Pendekatan kualitatif dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.[5]
2.    Pendekatan Kuantitatif
Pada hakikatnya kehadiran penelitian jenis kuantitatif adalah untuk membedakan penelitian jenis ini dengan penelitian kualitatif. Karena itu ada umumnya ciri-ciri yang dimiliki oleh penelitian kuantitatif tidak dimiliki oleh penelitian kualitatif. Selain itu, Pendekatan pada kedua penelitian tersebut berangkat dari asumsi-asumsi yang berlainan. [6]
Pendekatan kuantitatif dinamakan metode positivistik karena berlandaskan ada filsafat postivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic.
E.   Karakteristik Penelitian
1.      Karakteristik Penelitian Kualitatif
a.       Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrument kunci.
b.      Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak menekankan pada angka.
c.       Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome.
d.      Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.
e.       Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati).
2.      Karakteristik Penelitian Kuantitatif
a.       Biasannya mengunakan statistic untuk menguji hipotesis.
b.      Instrument penelitian menggunakan tes, angket, ataupun wawancara terstruktur.
c.       Teknik pengumpulan data berupa quersioner, observasi dan wawancara terstruktur.[7]

Berikut merupakan table perbedaan jenis penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif :
Jenis penelitian
Penelitian
Kualitatif
Case studies naturalistic field research tindakan kelas

Penelitian kuantitatif
Ada manipulasi perlakuan (eksperimen)
Eksperimen murni (kel. Pembanding dan tes awal diberikan jelas)
Eksperimen non murni (kel. Pembanding dan tes awal tidak diberikan jelas)
Tidak ada manipulasi perlakuan (deskriptif)
Hubungan kausal (kausal komparatif)
Bukan hubungan kausal (korelasional sejajar)
Penelitian lampau (sejarah) Penelitian sekarang (survey)
Pada bagian atas telah disebutkan bahwa secara umum penelitian dibedakan atas penelitian kualitatif dan kuantitatif. Memang demikian, sebab semua jenis penelitian yang diuraikan diatas merupakan bagian-bagian dari penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif. Perbedaannya berdasarkan tujuan, metode,ataupun kedalaman masalah dari suatu penelitian itu. Segala kelebihan tiap-tiap penelitian tersebut dimanfaatkan untuk penulisan skripsi, tesis, desrtasi, maupun karya-karya ilmiah lainnya sesuai dengan maksud dan kepentingan penelitian yang dilakukan.[8]
Dalam bidang pendidikan, Bord and Gall (1988) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (research and development/R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau menvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Penelitian dan pengembangan merupakan “jembatan” antara penelitian dasar (basic research) dengan penelitian terapan (applied research), dimana penelitian dasar bertujuan untuk “to discover new knowledge about fundamental phenomena” dan applied research bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan. Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk mengembangkan produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan untukmenemukan , mengembangkan dan menvalidasi suatu produk.
Macam Metode Penelitian
Berdasarkan Tujuan Penelitian
Berdasarakan Tingkat Kealamiahan Tempat Penelitian
Penelitian Dasar
Penelitian Eksperimen
Penelitian Pengembangan
Penelitian Survey
Penelitian Terapan
Penelitian Naturalistic
Selanjutnya Borg and Gall (1989) menyatakan: one way to bridge yhe gap between researgh and practice in education is to Reasearch & Development. Pada umumnya penelitian R&D bersifat longitudinal (beberapa tahap). Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar. Selanjutnya untuk menguji produk teruji, mka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut, dinamakan penelitian terapan (applied research). Hubungan antara penelitian dasar dan penelitian pengembangan (R&D) dan penelitian pengembangan ditunjukkan dengan gambar dibawah ini :
          Basic research                             research and development                                       applied research
          Penemuan ilmu                         penemuan, pengembangan &            menerapkan ilmu/produk
baru                                                        pengujian produk   
Metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik/kualitatif juga dapat ditempatkan dalam satu garis kontinum, seperti gambar di bawah:
             Metode eksperimen                                   metode survey                        metode natualistik
 

          Tempat di lab.                            Tempat alamiah (tidak di lab)                 tempat alamiah &
             Ada perlakuan                                            ada perlakuan                          tidak ada perlakuan
Berdasarkan jenis-jenis penelitian seperti tersebut di atas, maka dapat dikemukakan di sini bahwa, yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk dalam metode kualitatif yaitu metode naturalistik. Penelitian untuk basic research pada umumnya menggunakan metode eksperimen dan kualitatif, applied research menggunakan eksperimen dan survey, dan R&D dapat menggunakan survey, kualitatif dan eksperimen.[9]



BAB III
ANALISIS

  1. Penelitian dilakukan dalam upaya untuk memecahkan suatu permasalahan.
  2. Penelitian juga dilakukan dalam upaya untuk mengembangkan suatu masalah.
  3. Selain itu penelitian dilakukan dalam upaya menguji jawaban terhadap suatu permasalahan.
  4. Penelitian kuantitatif menghasilkan data berbentuk angka.
  5. Penelitian kualitatif menghasilkan data yang berupa kata/ kalimat maupun gambar (bukan angka-angka).
  6. Penelitian kuantitatif dalam realitasnya tidak banyak membawa pengaruh untuk bisa mengungkapkan permasalahan sebenarnya yang terjadi dimasyarakat, berbeda dengan penelitian kualitatif.
  7. Penelitian kualitatif dianggap lebih sulit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, karena dalam penelitian kualitatif lebih banyak mengeluarkan ide/pemikiran. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang lebih bersifat teoritik.
  8. Penelitian Kuantitatif yang bersifat teoritik akan menghasilkan penelitian yang jauh dari sifat alami(natural).
  9. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses.
  10. Penelitian kuantitatif lebih mementingkan hasil.



BAB IV
PENUTUP

 

A.     Kesimpulan

Metode, berasal dari kata methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah

Secara etimologi, Penelitian (Research) mencari menjelajahi atau menemukan makna kembali secara berulang-ulang. Sedangkan secara terminologi Penelitian (Research) adalah pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada, dengan mencari, menggali dan mengkategorikan sampai pada analisis fakta dan data.

Jadi, metodologi penelitian adalah suatu prosedur penyelesaian masalah guna mencari kebenaran yang dituangkan dalam bentuk perumusan masalah, studi literatur, asumsi-asumsi dan hipotesis, pengumpulan dan penganalisisan data, hinga penarikan kesimpulan.

Beberapa ahli dan peneliti telah menggolongkan penelitian dalam berbagai jenis (ragam) penelitian antara lain: penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian mendesak, penelitian perkembangan, penelitian evaluasi, penelitian tindak lanjut, penelitian analisis dokumen, penelitian historis, penelitian legal, penelitian dokumen, penelitian survey, penelitian deskriptif, penelitian korelasional, penelitian komparatif, case studies, penelitian eksperimen, ex-post-facto (penelitian sesudah kejadian), dan penelitian tindakan kelas. Dari jenis-jenis penelitian tersebut yang banyak dimanfaatkan para mahasiswa/dosen dalam penyusunan skripsi atau penelitian ilmiah yang sejenis lainnya adalah  penelitian kualitatif dan kuantitatif.




[1] Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), hlm. 2-6
[2] Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 24
[3] Subana dan Sudrajat,, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), hlm. 10-11
[4] Subana dan Sudrajat,  Ibid., hlm. 17
[5] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2001), hlm.7
[6]Subana dan Sudrajat, Op cit., hlm. 25
[7]Sugiyono,Op cit., hlm 15
[8] Subana dan Sudrajat, Op cit., hlm. 14
[9] Subana dan Sudrajat, Ibid., hlm. 15


EmoticonEmoticon