BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Banyak kita jumpai mahasiswa yang tengah mengajukan usulan atau
proposal penelitiannya sering mengeluh akibat mereka harus berkali-kali
memperbaiki usulannya itu, sebelum dianggap memadai oleh pembimbingnya. Seorang
yag ditunjuk sebagai pembimbing oleh fakultas atau universitas biasanya telah
menguasai pengetahuan tentang metodologi menggunakan kaidah berpikir ilmiah
dalam melakukan penelitian didunia pekerjaannya. Oleh karena itu, jika usulan
skripsi atau proposal mahasiswa sering dikembalikan, mungkin saja, usulan
tersebut dianggap oleh pembimbingnya belum cukup untuk disebut sebagai
penelitian ilmiah. Selain itu, seorang pembimbing pada akhirnya turut
bertanggung jawab juga terhadap kualitas penelitian mahasiswanya.
Suatu penelitian tidak membiarkan informasi itu terpampang apa
adanya, melaikan informasi itu menjadi bahan/ data yang harus ditafsirkan
sekaligus dianalisis. Tentu saja, penafsiran dan penganalisisan data tersebut
harus ditempuh melalui metode dan prosedur pemecahan masalah karena pada
intinya, suatu penelitian harus mengemukakan kenyataan-kenyataan itu sebagai
suatu persoalan. Selanjutnya, persoalan tersebut dipandang sebagai hubungan
sebab akibat, agar diperoleh suatu pemecahan (meskipun suatu skripsi tidak
dituntut selalu memecahkan masalah sebagaimana berbeda dengan tesis).
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
Yang Dimaksud Dengan Penelitian?
2.
Apa
Yang Dimaksud Dengan Metode Penelitian?
3.
Bagaimana
Pendekatan Dalam Penelitian?
4.
Apa
Saja Jenis-Jenis Penelitian?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian (Research)
Secara etimologi, research berasal dari dua kata, re dan search. Re berarti kembali atau berulang dan search berarti mencari, menjelajahi atau menemukan makna. Dengan demikian, Penelitian atau riset berarti mencari menjelajahi atau menemukan makna kembali secara berulang-ulang.
Penelitian (Research) artinya pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada, dengan mencari, menggali dan mengkategorikan sampai pada analisis fakta dan data. Penelitian itu sendiri setidaknya untuk menguji teori, membantah teori dalam penelitian ilmiah atau pemecahan masalah dalam penelitian ilmiah yang bersifat praktis.
Didunia perguruan tinggi untuk program studi yang bersifat keilmuan (sarjana dan pascasarjana), penelitian merupakan suatu pekerjaan wajib bagi mahasiswanya, dengan menulis skripsi (Program sarjana/S1), tesis (Program Megister/S2), disertasi (Program Doktor/S3). Sementara untuk program studi vokasional, biasanya tidak perlu penelitian cukup membuat laporan tugas akhir saja.
Azwar (2004) mengatakan penelitan (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah untuk pemecahan suatu masalah. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai solusi langsung bagi masalah yang dihadapi karena penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan masalah yang lebih besar. Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.[1]
B.
Metodologi Penelitian
Pengertian metode, berasal dari kata methodos yang berarti
cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan
dengan suatu cara kerja untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian,
sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah dan termasuk keabsahannya.[2]
Jadi, metodologi penelitian adalah suatu prosedur penyelesaian
masalah guna mencari kebenaran yang dituangkan dalam bentuk perumusan masalah,
studi literatur, asumsi-asumsi dan hipotesis, pengumpulan dan penganalisisan
data, hinga penarikan kesimpulan. Metodologi inilah yang yang menjadi ciri
sebuah penelitian, tetapi metodologi penelitian yang baku yang merupakan
cara-cara metode ilmiah senantiasa dimiliki jenis penelitian apapun. Karena
merupakan ciri dalam penelitian, maka metodologi bagi penelitian diberatkan
sebagai panduan guna mengontrol jalannya penelitian.
Dalam kenyataannya, metodologi berbagai jenis penelitian
dipengaruhi oleh jenis dan kualitas pemasalahan yang dihadapi. Pada penelitian
tipe kualitatif umumnya tidak memiliki metodologi penelitian yang ketat tetapi
lebih bergantung pada hasil eksplorasi penyelesaian masalah. Sedangkan pada
penelitian tipe kuantitatif cenderung memiliki metodologi yang ketat.
Metode ilmiah dalam bentuk metodologi penelitian direalisasikan
dalam bentuk model, prosedur, dan format penelitian, seperti hal-hal tentang
metode dan teknik penelitian, instrument penelitian, subjek penelitian,
prosedur, desain, dan alat-alat bantu penelitian.
Demikianlah keurgensian metodologi penelitian bagi peneliti
akan turut memberi kontribusi bagi sukses tidaknya penelitian yang dilakukan.[3]
C.
JENIS-JENIS PENELITIAN
Beberapa ahli dan peneliti telah menggolongkan penelitian dalam
berbagai jenis (ragam) penelitian sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
menurut kepentingan penelitian ini. Diantaranya, bila dipandang dari
tujuan/maksud penelitian. Dikenal adanya penelitian eksploratif, penelitian
pengembangan, atau penelitian verifikatif. Ditinjau dari pendekatannya dikenal
ada penelitian penelitian longitudinal dan penelitian cross sectional. Namun
secara umum, penelitian cenderung dibedakan atas penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif.
Berikut ini, satu persatu urutan nama-nama penelitian sebagaimana
disebutkan diatas:
1.
Penelitian
Kualitatif
2.
Penelitian
Kuantitatif
3.
Penelitian
Dasar
4.
Penelitian
Terapan
5.
Penelitian
Mendesak
6.
Penelitian
Perkembangan :
■
Cross Sectional
■
Longitudinal
7.
Penelitian
Evaluasi
8.
Penelitian
Tindak Lanjut
9.
Penelitian
Analisis Dokumen
10.
Penelitian
Historis:
■ Penelitian Legal
■ Penelitian Dokumen
11.
Penelitian
Survei
12.
Penelitian
Deskriptif
13.
Penelitian
Korelasional
14.
Penelitian
Komparatif:
■ Kausal Komparatif
■ Korelasional Komparatif
15. Case Studies
16. Penelitian Eksperimen:
■ Eksperimen Murni
■ Kuasi Eksperimen
■ Subjek Tunggal
17. Ex-Post-Facto(Penelitian Sesudah Kejadian)
18. Penelitian Tindakan Kelas
Sesuai
dengan tujuan penulisan makalah ini, kita akan lebih berorientasi pada
penelitian yang lebih bernuansa pendidikan dalam wujud penelitian ilmiah. Oleh
karena itu, berdasarkan jenis-jenis penelitian diatas tidaklah kami paparkan
seluruhnya, melainkan sebagian saja yang kami anggap banyak dimanfaatkan para
mahasiswa/dosen dalam penyusunan skripsi atau penelitian ilmiah yang sejenis
lainnya. Untuk kepentingan tersebut, penekanan khusus diberikan pada jenis
penelitian kualitatif dan kuantitatif.
D. Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif
1.
Pendekatan Kualitatif
Pada intinya penelitian kualitatif adalah penelitian yang perlu
dilakukan seusai suatu masalah diteliti secara kuantitatif, tetapi belum
terungkapkan penyelesaiannya. Boleh dikatakan, jika kita belum puas dan ingin
mengetahui lebih mendalam tetang suatu masalah, padahal kita tidak bisa menduga
atau sukarnya membuat asumsi-asumsi (karena banyaknya kemungkinan penyelesaian/
cara yang terjadi), maka penelitian kualitatif cocok dilakukan.[4]
Pendekatan kualitatif dinamakan metode postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai
metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola),
dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih
berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.[5]
2.
Pendekatan Kuantitatif
Pada hakikatnya kehadiran penelitian jenis kuantitatif adalah untuk
membedakan penelitian jenis ini dengan penelitian kualitatif. Karena itu ada
umumnya ciri-ciri yang dimiliki oleh penelitian kuantitatif tidak dimiliki oleh
penelitian kualitatif. Selain itu, Pendekatan pada kedua penelitian tersebut
berangkat dari asumsi-asumsi yang berlainan. [6]
Pendekatan kuantitatif dinamakan metode positivistik karena
berlandaskan ada filsafat postivisme. Metode ini sebagai metode
ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut
metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistic.
E.
Karakteristik Penelitian
1.
Karakteristik Penelitian Kualitatif
a.
Dilakukan
pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke
sumber data dan peneliti adalah instrument kunci.
b.
Penelitian
kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata
atau gambar sehingga tidak menekankan pada angka.
c.
Penelitian
kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome.
d.
Penelitian
kualitatif melakukan analisis data secara induktif.
e.
Penelitian
kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati).
2.
Karakteristik Penelitian Kuantitatif
a. Biasannya mengunakan statistic untuk menguji hipotesis.
b. Instrument penelitian menggunakan tes, angket, ataupun wawancara
terstruktur.
c. Teknik pengumpulan data berupa quersioner, observasi dan wawancara
terstruktur.[7]
Berikut
merupakan table perbedaan jenis penelitian kualitatif dan penelitian
kuantitatif :
Jenis penelitian
|
||
Penelitian
Kualitatif
|
Case studies naturalistic field
research tindakan kelas
|
|
Penelitian kuantitatif
|
Ada manipulasi perlakuan (eksperimen)
|
Eksperimen murni (kel.
Pembanding dan tes awal diberikan jelas)
|
Eksperimen non murni (kel. Pembanding
dan tes awal tidak diberikan jelas)
|
||
Tidak ada manipulasi perlakuan (deskriptif)
|
Hubungan kausal (kausal
komparatif)
|
|
Bukan hubungan kausal (korelasional sejajar)
|
||
Penelitian lampau (sejarah) Penelitian sekarang (survey)
|
Pada
bagian atas telah disebutkan bahwa secara umum penelitian dibedakan atas
penelitian kualitatif dan kuantitatif. Memang demikian, sebab semua jenis
penelitian yang diuraikan diatas merupakan bagian-bagian dari penelitian
kualitatif atau penelitian kuantitatif. Perbedaannya berdasarkan tujuan,
metode,ataupun kedalaman masalah dari suatu penelitian itu. Segala kelebihan
tiap-tiap penelitian tersebut dimanfaatkan untuk penulisan skripsi, tesis, desrtasi,
maupun karya-karya ilmiah lainnya sesuai dengan maksud dan kepentingan
penelitian yang dilakukan.[8]
Dalam bidang
pendidikan, Bord and Gall (1988) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan
(research and development/R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mengembangkan atau menvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran.
Penelitian
dan pengembangan merupakan “jembatan” antara penelitian dasar (basic research)
dengan penelitian terapan (applied research), dimana penelitian dasar bertujuan
untuk “to discover new knowledge about fundamental phenomena” dan applied
research bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat
diaplikasikan. Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk mengembangkan
produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan untukmenemukan , mengembangkan
dan menvalidasi suatu produk.
Macam Metode Penelitian
|
|
Berdasarkan Tujuan Penelitian
|
Berdasarakan Tingkat
Kealamiahan Tempat Penelitian
|
Penelitian Dasar
|
Penelitian Eksperimen
|
Penelitian Pengembangan
|
Penelitian Survey
|
Penelitian Terapan
|
Penelitian Naturalistic
|
Selanjutnya Borg and Gall (1989)
menyatakan: one way to bridge yhe gap between researgh and practice in
education is to Reasearch & Development. Pada umumnya penelitian R&D
bersifat longitudinal (beberapa tahap). Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga
mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode
penelitian dasar. Selanjutnya untuk menguji produk teruji, mka dapat
diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut, dinamakan
penelitian terapan (applied research). Hubungan antara penelitian dasar dan
penelitian pengembangan (R&D) dan penelitian pengembangan ditunjukkan
dengan gambar dibawah ini :
Basic
research research
and development applied
research
Penemuan ilmu penemuan, pengembangan & menerapkan ilmu/produk
baru pengujian
produk
Metode
penelitian eksperimen, survey dan naturalistik/kualitatif juga dapat
ditempatkan dalam satu garis kontinum, seperti gambar di bawah:
Metode eksperimen metode survey metode natualistik
Tempat di lab. Tempat alamiah
(tidak di lab) tempat
alamiah &
Ada perlakuan ada
perlakuan tidak
ada perlakuan
Berdasarkan
jenis-jenis penelitian seperti tersebut di atas, maka dapat dikemukakan di sini
bahwa, yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode penelitian
eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk dalam metode kualitatif yaitu
metode naturalistik. Penelitian untuk basic research pada umumnya menggunakan
metode eksperimen dan kualitatif, applied research menggunakan eksperimen dan
survey, dan R&D dapat menggunakan survey, kualitatif dan eksperimen.[9]
BAB
III
ANALISIS
- Penelitian dilakukan dalam upaya untuk memecahkan suatu permasalahan.
- Penelitian juga dilakukan dalam upaya untuk mengembangkan suatu masalah.
- Selain itu penelitian dilakukan dalam upaya menguji jawaban terhadap suatu permasalahan.
- Penelitian kuantitatif menghasilkan data berbentuk angka.
- Penelitian kualitatif menghasilkan data yang berupa kata/ kalimat maupun gambar (bukan angka-angka).
- Penelitian kuantitatif dalam realitasnya tidak banyak membawa pengaruh untuk bisa mengungkapkan permasalahan sebenarnya yang terjadi dimasyarakat, berbeda dengan penelitian kualitatif.
- Penelitian kualitatif dianggap lebih sulit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, karena dalam penelitian kualitatif lebih banyak mengeluarkan ide/pemikiran. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang lebih bersifat teoritik.
- Penelitian Kuantitatif yang bersifat teoritik akan menghasilkan penelitian yang jauh dari sifat alami(natural).
- Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses.
- Penelitian kuantitatif lebih mementingkan hasil.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode, berasal dari kata methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah
Secara etimologi, Penelitian (Research) mencari menjelajahi atau menemukan makna kembali secara berulang-ulang. Sedangkan secara terminologi Penelitian (Research) adalah pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada, dengan mencari, menggali dan mengkategorikan sampai pada analisis fakta dan data.
Jadi, metodologi penelitian adalah suatu prosedur penyelesaian masalah guna mencari kebenaran yang dituangkan dalam bentuk perumusan masalah, studi literatur, asumsi-asumsi dan hipotesis, pengumpulan dan penganalisisan data, hinga penarikan kesimpulan.
Beberapa ahli dan peneliti telah menggolongkan penelitian dalam berbagai jenis (ragam) penelitian antara lain: penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian mendesak, penelitian perkembangan, penelitian evaluasi, penelitian tindak lanjut, penelitian analisis dokumen, penelitian historis, penelitian legal, penelitian dokumen, penelitian survey, penelitian deskriptif, penelitian korelasional, penelitian komparatif, case studies, penelitian eksperimen, ex-post-facto (penelitian sesudah kejadian), dan penelitian tindakan kelas. Dari jenis-jenis penelitian tersebut yang banyak dimanfaatkan para mahasiswa/dosen dalam penyusunan skripsi atau penelitian ilmiah yang sejenis lainnya adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif.
[1] Elvinaro
Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan
Kualitatif (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), hlm. 2-6
[2] Rosady Ruslan,
Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2010), hlm. 24
[3] Subana dan
Sudrajat,, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: CV Pustaka Setia,
2001), hlm. 10-11
[4] Subana dan
Sudrajat, Ibid., hlm. 17
[5] Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2001), hlm.7
[6]Subana dan
Sudrajat, Op cit., hlm. 25
[7]Sugiyono,Op
cit., hlm 15
EmoticonEmoticon