PENDIDIKAN FISIK MEMBIASAKAN OLAH RAGA hadits tarbawi II SANTRI21



PENDIDIKAN FISIK
MEMBIASAKAN OLAH RAGA

Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah                : Hadits Tarbawi II
Dosen pengampu        : Drs., Ahmad Rifa’i, M.Pd



Oleh:

Fatchurahman Ali
(2021114145)


Kelas : PAI F



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI 
PEKALONGAN
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna juga seimbang. Namun terkadang ada sebagian orang memandang Islam sebagai agama yang anti terhadap masalah duniawi. Padahal sebenarnya tidak demikian, Islam tidak hanya mengajarkan perihal sholat, puasa, zakat tetapi juga mengharuskan pemeluknya untuk kuat secara jasmani maupun rohani. Dalam pendidikan islam pun tidak hanya mengajarkan tentang Akidah, ibadah, akhlak, intelektual akan tetapi juga mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dan kekuatan fisik yaitu pendidikan jasmani.
Para pendahulu kita dari generasi awal Islam, menunjukkan pentingnya membentuk jasmani yang kuat sebagaimana kita harus terus memupuk keimanan kita dengan menuntut ilmu agama dan beramal saleh. Ini semua karena Islam dengan prinsip-prinsip yang toleran, ajaran-ajaran yang luhur, menghimpun dalam satu waktu antara kesungguhan dan hiburan yang sehat. Menghubungkan antara kebutuhan rohani dan jasmani. Islam memperhatikan kebutuhan jasmani atau kesehatan dan perbaikan rohani secara bersama-sama. Bahkan Allah sebetulnya menyukai mukmin yang kuat daripada yang lemah. Oleh karena itu, olahraga itu perlu.









BAB II
PEMBAHASAN


A.      Hadits Membiasakan Diri Olahraga
عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اْلمُؤْمِنُ اْلقَوِيُّ خَيْرٌ وَاَحَبَّ اِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنَ اْلمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ،  وَفِي كُلِّ خَيْرٍ اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ، وَاِنْ اَصَابَكَ شَيءٌ فَلَا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَ كَذَا ،  وَلَكِنْ قُلْ :  قَدَرُاللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ ، فَاِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ   ( اخرجه مسلم : كِتَابُ اْلقَدَرِ: بَابُ فِي
اْلاَمْرِ بِاْلقُوَّةِ وَتَرْكِ اْلعَجْزِ)   
B.       Terjemah Hadits
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah Saw. Bersabda, “ Orang mukmin  yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah ‘Azza wa jalla daripada mukmin yang lemah. Dan bagi masing-masing orang mukmin ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah kamu untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah serta jangan putus asa. Dan jika kamu mendapatkan suatu cobaan, janganlah berkata, “seandainya kukerjakan, tentu begini dan begini. Akan tetapi katakanlah, begitulah Allah melakukan apa yang dikehendaki-Nya, sebab kata-kata ‘seandainya’ adalah membuka perbuatan (godaan) setan. [1]
C.      Analisa Hadits
Hadits diatas menerangkan bahwa Allah menyukai mukmin yang kuat. Oleh karena itu, olahraga itu perlu. Kekuatan yang dimaksud dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut adalah kekuatan iman dan jasmani (jika bermanfaat untuk iman), sebagaimana perkara yang bermanfaat bagi kita adalah perkara yang bermanfaat untuk urusan dunia kita serta akhirat kita. Selain memiliki keimanan yang kuat, penting bagi kaum muslim untuk memiliki tubuh yang sehat dan kuat agar bisa selalu menjaga kekuatan islam.
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dan pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi masyarakat dengan wahana aktivitas jasmani.
Diantara tujuan pendidikan jasmani adalah menjaga dan memelihara kesehatan badan termasuk organ-organ pernapasan, peredaran darah, dan pencernaan, meliputi otot-otot dan urat saraf, serta melatih kecekatan dan ketangkasan. Sehubungan ini, ditemukan beberapa hadis sebagai berikut:
1.    Lomba Lari
حدثنا ابو صالح الآنطاقي مجبوب بن موسى , اخبرنا ابوا اسحاق يعني الفزري وعن عاءشة رضي الله عنها , انها كانت مع النبي في سفر , قالت, " فسبقته على الرجالي ,فلما حملت لحم سابقته فسبقني . فقال , "هذه بتلك السبقة . " (رواه ابو داود)
Artinya: Menceritakan kepada kami Abu Shalih al-Anthaqi Mahbub ibn Musa, memberitakan kepada kami Abu Ishaq yakni al-Fazari, dari Hisyam ibn ‘Urwat, dari ayahnya dari Aisyah Ra, Bahwasannya dia pernah bersama Nabi SAW dalam perjalanan. Aku berpacu lari dengan beliau dan aku berhasil memenangkannya. Kemudian ketika aku sudah gemuk aku mengajak beliau berpacu, dan beliau menyelipku, sambil berseru, “Ini untuk perlombaan itu.” (H.R. Abu Dawud).[2]
2.    Berenang
عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ: عَلِّمُوا أَبْنَاءَكُمُ السِّبَاحَةَ وَالرَّمْيَ، وَالْمَرْأَةَ الْمِغْزَلَ
Dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah saw. Bersabda : Ajarilah anak-anak mu berenang dan memanah dan anak perempuan menenun”. (HR. Baihaqi dari Umar ibn al-Khattab.)
3.    Memanah
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ يَقُوْلُ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللّه صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُوْلُ وَأَعِدُّوالَهُمْ مَااسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيييُ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيييُ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيييُ
Uqbah bin Amir berkata, “ saya mendengar Rasulullah Saw bersabda ketika beliau sedang berada atas mimbar, “Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. Ketahuilah bahwa sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah, Ketahuilah bahwa sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah, Ketahuilah bahwa sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah. (HR. Muslim) [3]
4.    Berkuda
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ ارْمُوْا وَارْكَبُوْا وَاَنْ تَرْمُوْا أَحَبُّ اِلَيَّ
مِنْ أَنْ تَرْكَبُوْا وَإِنْ كُلَّ شَيْئٍ يَلْهُوْ بِهِ الرَّجُلُ بَاطِلٌ إِلاّ رَمْيَةَ الرَّجُلِ بِقَوْسِهِ وَتَأْدِيَبَهُ فَرَسَهُ وَمُلَا عِبَتَهُ امْرَأَتَهُ.
Dari Uqbah bin Amir Al-Juhani bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Memanahlah dan kendarailah olehmu (kuda). Namun, memanah lebih aku sukai daripada berkuda. Sesungguhnya setiap hal yang menjadi seseorang adalah batil, kecuali yang memanah dengan busurnya, mendidik atau melatih kudanya, dan bersenang-senang dengan istrinya.” (HR. Ibnu Majah)
Dari hadis diatas dapat dipahami bahwa berlari, berenang, berkuda dan memanah termasuk olahraga yang disukai oleh Rasulullah. Dalam konteks kehidupan sekarang, anjuran mengendarai kuda dapat pula diterjemahkan sebagai anjuran menguasai penggunaan teknologi transportasi. Hal ini sangat dibutuhkan oleh umat Islam.


5.    Menjaga Pola Makan
Pola makan seseorang akan berpengaruh kepada kesehatan         jasmaninya, selain bahan makanan yang memenuhi persyaratan, polanya harus baik, yaitu tidak berlebihan. Sesuai dengan hadits yang berbunyi:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ، قَالَ رَسُوْلَ اللّه صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ يَأْكُلُ فِي مِعًى وَاحِدٍ وَالْكَافِرُ يَأْكُلُ
 فِي سَبْعَةِ أَمْعَاءُ
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Orang beriman itu makan dengan satu usus(perut), sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus.” (HR. Al-Bukhari)
6.    Menjaga Kebersihan
Kebersihan sangat berpengaruh kepada kesehatan dan keadaan jasmani seseorang. Oleh sebab itu, Rasulullah sangat memperhatikan masalah ini. Wujud perhatian beliau dapat dilihat dalam hadits berikut.
عَنْ اَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ، قَالَ رَسُوْلَ اللّه صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطّهُوْرُ شَطرُ الْإِيْمَنِ
Abu Malik Al-Asy’ari bercerita bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Kebersihan itu sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
            Dari beberapa hadits diatas terlihat bahwa beliau Rasulullah Saw. Sangat memperhatikan kebersihan dan kesehatan jasmani. Itu berarti bahwa beliau mendidik umatnya dengan metode keteladanan. [4]

D.    Aspek Tarbawi
1.        Olahraga membuat fisik seseorang menjadi kuat.
2.        Latihan yang kontinu dan teratur itu memunculkan manfaat kebugaran, dan energi agar bisa membela diri dari serangan musuh.
3.        Perang bukan hanya adu strategi, tetapi juga butuh kelihaian menggunakan senjata, kelincahan berkuda, dan penguasaan panah. Ini semua hanya bisa ditempuh melalui latihan yang kontinu, sarananya adalah berolahraga.
4.        Selain itu, banyak ibadah dalam Islam membutuhkan tubuh yang kuat seperti shalat, puasa, haji, dan juga jihad. Ibadah bisa menjadi lancar akibat tubuh yang sehat lantaran berolahraga.
5.        Ada banyak cara menjaga tubuh agar tetap bugar dan sehat, seperti asupan gizi dan nutrisi yang cukup. Selain itu, olahraga merupakan cara yang jitu. Dengan berolahraga, aliran darah lancar dan metabolisme tubuh menjadi seimbang.
6.        Olahraga juga dapat menghilangkan kejenuhan. Setelah belajar, anak harus diizinkan berolahraga agar tidak bosan. Melarang berolahraga dan memaksakan terus belajar hanya akan mematikan hati dan mengikis kecerdasan.
7.        Yang penting dalam berolahraga, ummat Islam menjaga auratnya dan jangan sampai menyakiti satu sama lainnya.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Ajaran Islam ternyata begitu lengkap dan sempurna. Bahkan olahraga saja ternyata dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW seperti olahraga berenang, memanah, berlari, berkuda, bergulat, dan sebagainya. Jadi ummat Islam jangan malas berolahraga.
Olahraga bertujuan untuk menjadikan manusia sehat dan kuat. Dalam Islam, sehat dipandang sebagai nikmat kedua terbaik setelah Iman. Selain itu, banyak ibadah dalam Islam membutuhkan tubuh yang kuat seperti shalat, puasa, haji, dan juga jihad. Bahkan Allah sebetulnya menyukai mukmin yang kuat. Oleh karena itu, olahraga itu perlu. Yang penting dalam berolahraga, ummat Islam menjaga auratnya dan jangan sampai menyakiti satu sama lainnya.
Fisik yang sehat adalah anugerah tak terkira dari Sang Khalik. Karunia itu harus tetap dijaga sebagai bentuk syukur. Ada banyak cara menjaga tubuh agar tetap bugar dan sehat, seperti asupan gizi dan nutrisi yang cukup. Selain itu, olahraga merupakan cara yang jitu. Inilah mengapa, alasan bahwa Rasulullah Saw. gemar berolahraga.
Maka, kaitannya dengan ini, memang terkadang olahraga kerap mengalihkan perhatian seseorang dari berzikir, bahkan diidentikkan dengan kegiatan yang cenderung melalaikan. Padahal, tidak sepenuhnya asumsi tersebut dibenarkan. Olahraga, tetap saja boleh, bahkan harus karena beberapa alasan tadi. Tentu, selama koridornya tetap dijaga. Koridor itu misalnya, olahraga tersebut tidak malah membahayakan nyawa seseorang. Koridor selanjutnya, olahraga adalah perantara, dan bukan tujuan hidup. Ini artinya, fungsi olahraga mestinya adalah menopang agar tubuh sehat. Dengan tubuh yang sehat itu maka ibadah akan tetap lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Al Hafizh Zaki Al-Din ‘Abd al-Azhim Al Mundziri. 2004. Ringkasan Shahih Muslim. alih bahasa Syinqithy Djamaluddin dan Mochtar Zoerni. Bandung: Penerbit Mizan.
Nizar, Samsul dan Zainal Effendi Hasibuan. 2011. Hadits Tarbawi (Membangun Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah). Jakarta: Kalam Mulia.
Umar, Bukhari. 2012. Hadits Tarbawi (Pendidikan dalam perspektif hadits). Jakarta: AMZAH.




















[1] Al Hafizh Zaki Al-Din ‘Abd al-Azhim Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, alih bahasa Syinqithy Djamaluddin dan Mochtar Zoerni, (Bandung: Penerbit Mizan, 2004), hlm.1060
[2] Samsul Nizar dan Zainal Effendi Hasibuan, Hadits Tarbawi (Membangun Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah), (Jakarta: Kalam Mulia, 2011), hlm. 40
[3] Bukhari Umar, Hadits Tarbawi (Pendidikan dalam perspektif hadits), (Jakarta: AMZAH, 2012), hlm. 49
[4] Ibid., hlm. 51-54


EmoticonEmoticon