makalah PENGERTIAN MANAGEMENT, MANAGEMENT SEBAGAI ILMU DAN SENI staimafa pbs pati

PENGERTIAN MANAGEMENT, MANAGEMENT SEBAGAI ILMU DAN SENI
Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis dan Management
Dosen Pengampu : Bapak Amin Kuncoro

 













Oleh :
AMIROTUN NIKMAH
MUYASSAROH
NOOR SHOLICHAH
MUHAMMAD THOYYIB FIKRI
ZAKKY ULIL FAHMI

PROGRAM STUDY PERBANKAN SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM MATHALI’UL FALAH
TAHUN AKADEMIK 2011/2012 M.

Jl. Raya Pati-Tayu km 20, Purworejo Margoyoso Pati

KATA PENGANTAR


Bismillah Arrahman Arrahim
Alhamdulillah, segala puja puji kami sampaikan kepada sang skenario alam kita yang telah memberi rahmat, taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga kita dapat berkumpul pada kesempatan diskusi kali ini dengan keadaan sehat wal afiat tanpa kekurangan suatu hal apapun. Sholawat salam kami haturkan kepada Nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memenagement alam semesta dan membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni Addinul Islam. Beliau menghiasi hari-harinya dengan akhlaqul karimahnya, sehingga beliau menjadi suri tauladan dan kekasih Allah yang wajib kita jadikan panutan dalam hidup kita. Betapa agungnya sebuah karunia, manakala kita menjadi bagian umatnya yang meneladani akhlaqnya yang mulia. Semoga kita merupakan bagian dari umatnya yang beruntung di dunia dan di akhirat.
Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengantar Bisnis dan Management”. Beberapa pembahasan dalam makalah ini masih bersifat pengantar, dan masih banyak sekali kekurangan. Maka dari itu masih perlu adanya penyempurnaan. Kami berharap kepada segenap mahasiswa dapat memberikan kritik dan masukan yang positif serta saran-sarannya untuk memberbaiki kekurangan-kekurangan dalam makalah yang masih sangat jauh dari sempurna ini. Besar harapan kami, semoga dengan penulisan makalah ini dapat meningkatkan pengembangan Ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Terlepas dari kekurangan-kekurangan dalam makalah ini, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi segenap mahasiswa dan menjadikan amal shaleh bagi kami.
Purworejo, Desember 2011

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

B.     Rumusan Masalah

BAB II: PEMBAHASAN

A.    Definisi

B.      

C.      

BAB III: PENUTUP

A.    Kesimpulan

B.     Penutup

DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Hampir setiap kegiatan manusia merupakan bagian dari bisnis hal ini bararti bahwa  setiap kegiatan yang dilakukan oleh umat manusia sudah tentu merupakan perwujudan dari aktifitas bisnis. Kegiatan-kegiatan tersebut pada hakikatnya adalah kegiatan yang mencitakan nilai. Dengan demikian, kegiatan bisnis dapat dikatakan nilai yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan umat manusia. Mengingat ukurannya yang berfariasi, bisnis dapat dipandang dalam konteks kegiatan yang memenuhi hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu, kami akan membahas konsep dan fungsi bisnis yang meliputi pengertian dan fungsi bisnis, elemen dan sistem bisnis, jenis-jenis kegiatan bisnis, dan pengaruh bisnis terhadap perekonomian.

B.  Rumusan Masalah
Ditinjau dari latar belakang permasalahan diatas, dapat di tarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Pengertian dan fungsi bisnis
2.    Elemen dan sistem bisnis
3.    Jenis-jenis kegiatan bisnis
4.    Karakteristik sistem bisnis






BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN DAN FUNGSI BISNIS
      Pengertian
Bisnis dalam arti luas adalah sutu istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari hari.bisnis itu sendiri dapat dipandang sebagai suatu sistem menyeluruh yang menggabungkan sub sistem yang lebih kecil yang disebut industri . artinya setiap industri dibentuk dari perusahaan yang terdiri dari berbagai ukuran perusahaan dengan berbagai produk yang dihasilkannya, termasuk kegiatan pemasaran, pengembangan sumber daya manusia, pengaturan keuangan, dan sistem manajemen.
Hurt, T Chwee, et.al (1990) mendefinisikan suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat kita. Dengan mengambil definisi sistem tersebut, kita dapat mengharapkan suatu hubungan yang Saling mengisi antara bisnis dan pilihan kebutuhan dalam masyarakat kita. Setiap tindakan yang di ambil dalam bisnis berakibat pada suatu sistem sosial yang lebih besar. Sistem bisnis berhubungan dengan sistem politik, sistem ekonomi, dan sistem hukum.
Griffin dan ebert (1996) juga mendefinisikan  bisnis merupakan suatu organisasi  yang menyediakan  barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan. Laba dalam hal ini diperoleh dari selisih antara penerimaan bisnis dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Definisi tersebut menitik beratkan pada kemampuan menghasilkan (produce) dan pencapaian tingkat keuntungan atau laba. Dengan demikian organisasi bisnis yang sukses adalah organisasi bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan perusahaan memperoleh keuntungan dari transaksi tersebut.
Fungsi Bisnis
Berikut ini adalah fungsi-fungsi bisnis dilihat dari kepentingan mikro ekonomi maupun makro ekonomi :
1.      Fungsi mikro bisnis
Fungsi miko bisnis dapat dipandang sebagai kemampuan aktifitas bisnis dalam memberikan kontribusinya kepada pihak-pihak yang berperan secara langsung terhadap proses penciptaan nilai yaitu :
a.       Pekerja/karyawan. Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang berharga yang dimiliki oleh perusahaan.
b.      Dewan komisaris. Untuk organiasasi atau perusahaan yang berukuran besar semacam PT, biasanya terdiri dari beberapa dan bahkan ribuan orang yang terlibat didalamnya. Keterlibatan orang-orang tersebut biasa kita sebut sebagai pemegang saham. Karena banyaknya pemegang saham yang terlibat didalamnya, ,maka sulit sekali  bagi mereka untuk melakukan pengawasan terhadap manajemen perusahaan. Oleh karena itu dewan komisaris diperlukan untuk mewakili kepentingan para pemegang saham.
c.       Pemegang saham. Para pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung jawab tertentu terhadap perusahaan tanggung jawab tersebut didasarkan pada seberapa besar sumbangan (saham) mereka terhadap perusahaan.
2.      Fungsi makro bisnis
Fungsi makro bisnis dapat dipandang sebagai kemampuan aktifitas bisnis dalam memberikan kontribusinya kepada pihak-pihak yang terlibat secara tidak langsung dalam pembentukan dan pengendalian bisnis.
a.       Masyarakat perusahaan. Keberadaan perusahaan diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitarnya sebagai bentuk tanggung jawab sosial bisa berupa pemberian santunan, beasiswa rekrutmen karyawan, dan pengendalian lingkungan.
b.      Bangsa dan negara.tanggung jawab perusahaan terhadap bangsa dan negara diwujudkan dalam kewajabannya dalam membayar pajak. Pajak yang dibayarkan oleh perusahaan dipergunakan untuk pembangunan fasilitas, sarana dan prasarana termasuk listrik, air, dan jalan yang dibutuhkan dalam kegiatan operasional perusahaan. Jika kewajiban-kewajiban tersebut dapat dipenuhi, maka bukan ha nya perusahan itu saja yang menikmati hasilnya, melainkan seluruh masyarakat akan merasakan dampak kehadiran bisnis tersebut.

B.     ELEMEN DAN SISTEM BISNIS
Adanya kolerasi dan relevansi antara elemen-elemen pembentuk sistem bisnis. Elemen merupakan faktor-faktor penunjang dalam kegiatan bisnis, baik bersifat teknis maupun nonteknis, faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, sehingga apabila satu elemen dalam bisnis ada yang lemah maka akan mempengaruhi kekuatan bagi bisnis tersebut, dengan demikian potensi luarbiasa dari sumberdaya yang dimiliki moleh sebuah bisnis akan menentukan masa depan dari bisnis tersebut.
Elemen-elemen bisnis yang utama dan merupakan sumberdaya yang kompetitif bagi sebuah bisnis terdiri dari empat elemen utama yaitu:
1.      Modal ( capital )
Merupakan sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis. Perlu di fahami bahwa uang dalam sebuah bisnis sangat diperukan untuk memperoleh faktor produksi, seperti bahan baku dan upah tenaga kerja. Dalam berbisnis keberadaan uang sangat diperlukan,dan perlunya pengelolaan modal secara optimal, sehingga bisnis bisa di jalankan sesuai dengan tujuan.
Modal dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu:
a)      Modal Sendiri
b)      Modal Pinjaman
c)      Modal Patungan ( Kerja Sama )
Yang terpenting dalam hal ini adalah menejemen sumber daya kapital sebagai elemen yamng produktif untuk pengembangan bisnis.
2.      Bahan-bahan ( Materials)
Merupakan sem
ua sumber daya alam. Sumber daya alam ini sebagai faktor produksi yang sangat diperlukan dalam melaksanakan aktifitas bisnis untuk diolah dan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan demikian diperlukan kualitas dan loyalitas yang tinggi.
3.      Sumber Daya Manusia ( Human Resaurce )
Merupakan sumber daya dan sekaligus input yang sangat berharga dan harus dimiliki oleh perusahaan. SDM yang dipekerjakan dilingmkungan perusahaan harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
a)      Memiliki memampuan kompetitif
·         Kemampuan menganalisisi dan memanfaatkan informasi bisnis.
·         Kemampuan merespon kesempatan bisnis secara cepat dan tepat.
·         Kemampuan meminimalisir resiko bisnis.
·         Kemampuan mereduksi pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan bisnis tanpa mengurangi kualitas produktifitas dan pelayanan.
b)      Memiliki kemampuan yang berkualitas.
Syarat utama bagi pelaku bisnis yang sangat berkarakteristik mmeliputi kualitas jasmani, pesikologis dan sepiritual.
4.      Keterampilan Menejemen ( management Skill )
Sistem menejemen yang efektif adalah sistem yang dijalankan sesuai prosedur dan tata kerja menejemen yaitu perencanaan yang efektif, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
Oleh karena itu sebuah bisnis mensyaratkan adanya tim menejemen yang profesional, trampil dan handal dalam menjalankan dan mengoprasikan bisnis. Sebagai tambahan elemen-elemen lain, yang menunjang kegiatan bisnis dapat berupa pemenfaatan teknologi, sistem informasi, riset dan pengembangan, serta publikasi.

C.    JENIS-JENIS KEGIATAN BISNIS
1.      Production activity
Didefinisikan sebagai kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, perusahaan dapat memilih tiga alternatif jenis produk barang atau jasa yang dihasilkan, yaitu:
·         Produk primer
Menghasilkan produk primer apabila barang atau jasa tidak menga;lami perubahan. Misalnya: perusahaan pengelola hasil hutan biyasanya menebang dan kemudian menjual kayu-kayu tersebut pada perusahaan yang memprosesnya lagi menjadi barang yang memiliki manfaat lain.
·         Produk sekunder
Perusahaan yang mengelola barang-barang baku menjadi barang jadi melalui proses perubahan bentuk atau wujud. Misalnya: perusahaan mebel.
·         Produk tersier
Perusahaan yang tidak berada dalam kelompok produk primer dan produk sekunder, tetapi hanya menfasilitasi layanan jasa terhadap kedua jenis produk tersebut. Misalnya: pelayaran, penerbangan, dll.
2.      Distribution activity
Aktivitas distribusi merupakan kegiatan pemindahan barang bisnis yang melakukan fungsi pemindahan barang atau jasa dari suatu tempat ketempat lainnya. Maksudnya pemindahan barang atau jasa ini dari produsen kepada konsumen dengan berbagai strategi serta sistem yang sudah ditentukan oleh sistem bisnis. Aktivitas bisnis ini juga disebut kegiatan pemasaran suatu  barang juga disebut penyaluran barang dan jasa dari perusahaan ke lokasi-lokasi penampungan baik yang berada dalam satu wilayah ke wilayah tertentu.
Seperti yang sudah ada dalam kegiatan bisnis, penyaluran barang atau pemasaran barang menjadi hal yang terpenting dalam kegiatan bisnis. Apabila kegiatan ini tidak ada dalam kegiatan bisnis maka roda bisnis akan terhambat sehingga terjadi kemandekan bisnis. Jika suatu barang dibiarkan dalam gudang dan tidak didistribusikan  maka nilai ekonomis barang menjadi hilang. Suatu barang atau jasa harus dipasarkan sehingga dapat dinikmati oleh konsumen melalui proses pertukaran atau transaksi sehingga barang atau jasa mempunyai nilai ekonomis.

3.      Consumption activity
Aktifitas konsumsi mengacuh pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan permintaan terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.
Kajian terhadap perilaku konsumen untuk mengetahui apa yang sesungguhnya masyarakat harapkan, sehingga perusahaan dapat memenuhi harapan masyarakat tersebut. Cara untuk mengetahui perilaku konsumen dengan melakukan penelitian pasar.

D.    KARAKTERISTIK SISTEM BISNIS
Dunia global sekarang ini berbagai kemajuan dan perkembangan diberbagai sector kehidupan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan ini dikarenakan semakin dinamisnya dan semakin beragamnya berbagai kebutuhan dan tingkat keragaman produksi dari berbagai sector. Hal ini lebih khusus membahas tentang ekonomi, yang pada era menjadi tolok ukur perkembangan dan kemajuan suatu Negara.
Dengan klaim bahwa ekonomi sebagai tolok ukur atau indicator suatu kemajuan bangsa dan Negara, maka sector bisnis menjadi sangat penting dan mempunyai peran yang berarti dalam dunia ekonomi. Dalam kompleksitas, keragaman, ketidakpastian dan dinamisme zaman,  dunia bisnis selalu mendapat tantangan dari berbagai sudut, sehingga diperlukan sistem yang mengatur kinerja serta relevansi pada zaman dinamis ini. Tantangan-tantangan bisnis akan menjadikan karakteristik tertentu dalam sistem bisnis itu. Dibawah ini akan penulis jelaskan beberapa karakter sistem bisnis, antara lain sebagai berikut:
1.      Kompleksitas dan Keanekaragaman
Maksud dari kompleksitas disini adalah bahwa dunia bisnis pada era dewasa ini muncul diberbagai sector dengan beberapa varian serta kelompok-kelompok industry. Dalam masing-masing industry terkumpul atau terkelompokkan berbagai perusahaan baik dari segi kepemilikan, struktur modal, tingkat produksi barang dalam bisnis, model managemen dan cakupan aktivitas bisnis. Sebagai contoh, sector manufaktur yang di dalamnya ada pabrik perakitan mobil, membuat alat elektronik dan lain sebagainya.
Cakupan pemarasan atau distribusi barang juga cukup bervariatif mulai dari cakupan local, yang mana focus pelayanan serta kualitas produk disesuaikan dengan permintaan serta permintaan pasar local, sebagai contoh dalam pasar local yang terpenting adalah barangnya murah serta kuantitasnya banyak untuk kualitas kurang begitu mendapat sorotan. Lain halnya jika cakupan yang diinginkan adalah keluar negeri (go internasional), maka kualitas harus mampu bersaing dengan berbagai produk luar.
Ketika cakupan distribusi lebih komplek ke go internasional maka kendala yang dihadapi oleh pihak perusahaan juga beragam mulai dari persaingan kualitas produk, biaya pengirim, perizinan barang serta berbagai peraturan yang menyangkut perdagangan internasional.
2.      Saling Ketergantungan
Dalam sistem bisnis dikenal juga istilah ketergantungan, maksudnya dalam berbisnis perusahaan akan selalu bergantung dengan perusahaan lain, baik dari segi pemodolan, pemasaran barang sampai managemen keuangan serta sistem informasi. Kadang kala output yang dihasilkan perusahaan lain akan menjadi input perusahaan lain, demikian juga sebaliknya. Sebagai contoh, perusahaan penghasil lembaran-lembaran kain mentah akan menjadi modal pertama bagi perusahaan konveksi. Oleh karena itu satu perusahaan tidak akan eksis dan berjalan secara lancer tanpa bantuan perusahaan lain. Ketergantungan ini dalam istilah ekonomi sering disebut dengan industry hilir dan industry hulu.
Ketergantungan ini juga dapat dilihat dari segi penyebaran wilayah produk dan pemasaran produk. Sebagai contoh perusahaan dari suatu wilayah tertentu dan ingin meningkatkan produknya untuk bisa go internasional, sehingga dibutuhkan jaringan pemasaran serta analisis pasar internasional yang itu harus juga bergantung dengan perusahaan lain yang sesuai dengan misi kita. Dalam hal ini dibutuhkan kerja sama dengan lembaga-lembaga tertentu diluar negeri yang mempunyai spesialisasi produk kita serta yang memasarkan produk kita.
3.      Perubahan dan Inovasi
Perubahan dan inovasi itu sendiri sangat diperlukan dalam bisnis, terutama dalam menghadapi suatu perubahan lingkungan bisnis secara cepat. Dapat disimpulkan, apabila perusahaan yang tidak mampu manawarkan suatu produknya sesuai dengan selera komsumen, maka produknya pasti akan ditinggalkan oleh pelanggannya, karena tidak sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.
Pada hakikatnya perubahan dan inovasi suatu bisnis adalah untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen, karena dengan adanya perubahan lingkungan, seperti pendapatan yang tidak bertambah, trend atau medel yang mudah sekali berubah, gaya hidup dan perkembangan teknologi.
Alternatif-alternatif yang bisa dilakukan oleh perusahaan jika menghadapi suatu perubahan lingkungan bisnis adalah sebagai berikut:
1.      Mengembangkan produk yang sudah ada berdasarkan kemasan, manfaat atau bentuk layanannya;
2.      Menciptakan produk yang benar-benar ngetrend atau baru (new product creation).
Alternatif-alternatif tersebut harus diputuskan dengan mempertimbangkan batasan-batasan yang dimiliki oleh perusahaan, seperti teknologi, keterampilan dan anggaran.


BAB III
PENUTUP
A.     
DAFTAR PUSTAKA



EmoticonEmoticon