BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak
bisa dipungkiri bahwa uang merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
perekonomian dan sangat dominan dalam analisis ekonomi makro. Uang tidak hanya
pasif atau sebagai sesuatu yang hanya melancarkan bekerjanya suatu perekonomian
tetapi juga merupakan salah satu syarat yang sangat penting agar dapat dicapai
tingkat produksi total kesempatan kerja penuh. Dalam hal ini uang tidak bisa
lepas dari suatu lembaga perbankan, yang dimana terdapat bank sentral, dengan
pengarahan Departemen Keuangan dan Dewan Moneter yang berusaha mengatur jumlah
uang beredar sedemikian rupa untuk mencapai tingkat output total kesempatan
kerja penuh serta kestabilan tingkat harga. Dalam proses mengedarkan uang
seringkali terdapat masalah- masalah ekonomi di masyarakat disini peran Bank
sentral, dengan pengarahan Departemen Keuangan dan Dewan Moneter membenTuk suatU
kebijakan yakni yang biasa disebut kebijakan moneter untuk mengatasi masalah-
masalah tersebut.
Maka
dalam makalah ini penulis akan menjelaskan bagaimana peranan uang, bank, dan
kebijakan moneter dalam masalah- masalah perekonomian, semoga melalui makalah
ini dapat memberikan manfaat yang berguna kepada kita semua.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu uang, fungsinya, jenis jenisnya, dan teorinya?
2. Apa pengertian, jenis-jenis, dan manfaat suatu bank?
3. Bagaimanakah kebijakan moneter itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Uang
Pengertian Uang
·
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan
jasa.
·
Uang dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan
secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
·
Dalam ilmu ekonomi modern oleh para ahli definisi Uang adalah sebagai berikut :
1. Menurut D.H.
Robertson dalam bukunya Money, disebutkan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa
diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
2. Menurut R.G.
Thomas dalam bukunya Our Modern Banking menjelaskan uang adalah sesuatu yang
tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian
barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk
pembayaran utang.
3. Menurut A.C.
Pigou dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar.
Fungsi Uang
Secara umum,
uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang,
juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci,
fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
·
Fungsi asli uang ada
tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan
nilai.
a. Uang berfungsi
sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah
pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan
barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan
pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
b. Uang juga
berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat
digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan,
menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa
(alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk
memperlancar pertukaran.
c. uang berfungsi
sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk
mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini
menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya,
maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa
di masa mendatang.
·
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain
yang disebut sebagai fungsi turunan.
Fungsi turunan
itu antara lain:
a. Uang sebagai
alat pembayaran yang sah
Kebutuhan
manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat
dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang
diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang,
yaitu uang.
b. Uang sebagai
alat pembayaran utang
Uang dapat
digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
c. Uang sebagai
alat penimbun kekayaan
Sebagian orang
biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan
konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di
masa datang.
d. Uang sebagai
alat pemindah kekayaan
Seseorang yang
hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya
yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara
menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan
menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
e. Uang sebagai
alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai
uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya
kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.
Jenis- jenis
Uang
Jenis- jenis uang yang dapat dilihat dari
berbagai sisi adalah sebagai berikut:
1.
Berdasarkan bahan
a. Uang logam, merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat
dari logam, baik dari almunium, kupronikel, bronze, emas, perak atau perunggu
dan bahan lainnya.
b. Uang kertas
Merupakan uang yang bahannya dari
kertas atau bahan lainnya.
2.
Berdasarkan nilai
a. Bernilai penuh, merupakan uang yang nilai inrtrinsiknya
sama dengan nilai nominanya, sebagai contoh uang logam, seperti dirham, dinar.
b. Tidak bernilai penuh, merupakan uang yang nilai
intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya. Seperti uang yang terbuat dari
kertas.
3.
Berdasarkan lembaga yang
mengeluakan uang
a. Uang kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank
Sentaral baik uang logam maupun uang kertas;
b. Uang giral, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank
umum seperti cek, bilyet giro, traveler cheque, dan credit card.
4.
Berdasarkan kawasan
a. Uang lokal, merupakan uang yang berlaku disuatu negara
tertentu, seperti Rupiah di Indonesia.
b. Uang Regional, merupakan uang yang berlaku di kawasan tertentu
yan lebih luas dari uang lokal seperti uang kawasan benua Eropa berlaku mata
uang tunggal eropa, yaitu EURO.
c. Uang Internasional, merupakan uang yang berlaku antar
negara seperti US Dollar dan menjadi standar pembayaran internasional.
Teori Uang
Teori
nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian
para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat
berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang
dinamis.
·
Teori uang statis
Teori
Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah
sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu
ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang
diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis adalah:
a) Teori
Metalisme (Intrinsik)
oleh KMAPP
Uang bersifat
seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contoh: uang emas
dan uang perak.
Teori ini
menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk
mempermudah pertukaran.
c) Teori
Nominalisme
Uang diterima
berdasarkan nilai daya belinya.
d) Teori Negara
Asal mula uang
karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar
dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian
dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
·
Teori uang dinamis
Teori ini
mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara
lain:
a)
Teori Kuantitas
Teori ini
menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah
uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi
dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan
lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang
dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.
Persamaan
kuantitas adalah suatu identitas
: definisi dari empat variabel membuatnya benar. Jika satu variabel berubah, satu atau lebih yang lain harus juga berubah untuk mempertahankan identitas. Persamaan kuantitas digunakan dari
sekarang adalah jumlah uang beredar (M) dikali perputaran uang transaksi
(V) yang sama dengan harga (P) dikali jumlah transaksi (T):
Uang ´ Perputaran = Harga ´ Transaksi
M ´ V = P ´ T
V dalam persamaan kuantitas
disebut perputaran uang transaksi (transactions velocity of
money).Ini menyatakan berapa kali uang berpindah tangan dalam periode waktu tertentu.
Transaksi dan output sangat berkaitan,
karena semakin banyak perekonomian berproduksi, semakin
banyak barang dibeli dan dijual. Jika Y menyatakan jumlah output dan P
menyatakan harga satu unit output, maka nilai uang dari output adalah PY.
Uang ´ Perputaran = Harga ´ Output
M ´ V = P ´ Y
Versi
persamaan kuantitas ini disebut perputaran uang pendapatan (income
velocity of money), yang menyatakan berapa kali uang masuk ke dalam
pendapatan seseorang dalam periode waktu tertentu.
Kuantitas
uang dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang dapat dibelinya Jumlah ini, M/P
disebut keseimbangan uang riil (real money balances). Keseimbangan
uang riil mengukur daya beli dari persediaan uang.
Fungsi
permintaan uang (money demand function)
adalah persamaan yang menunjukkan penentu keseimbangan uang riil yang
orang ingin pertahankan. Berikut
adalah suatu fungsi permintaan uang sederhana (M/P)d = k
Y , di mana k adalah konstanta yang menyatakan berapa banyak uang orang ingin tahan
untuk setiap dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa kuantitas
keseimbangan uang riil yang diinginkan
adalah proporsional terhadap pendapatan
riil. Fungsi permintaan
uang mirip dengan fungsi permintaan untuk barang
tertentu. Di sini “barang” adalah kenyamanan menahan keseimbangan
uang riil. Pendapatan lebih tinggi mendorong permintaan lebih besar akan
keseimbangan uang rill. Fungsi permintaan uang menawarkan cara lain untuk
memandang persamaan kuantitas (MV= PY) di mana V = 1/k.
Ini
menunjukkan kaitan antara permintaan uang dan perputaran uang. Ketika orang
menahan banyak uang untuk tiap dolar pendapatan (k adalah besar), uang
tidak sering berpindah tangan (V adalah kecil).
Sebaliknya,
ketika orang ingin menahan hanya sedikit uang (k adalah kecil), uang sering berpindah
tangan (V adalah besar). Dengan kata lain, parameter permintaan uang k dan
perputaran uang V adalah dua sisi berlawanan dari suatu koin.
Persamaan
kuantitas dapat dipandang sebagai suatu definisi : mendefinisikan perputaran V
sebagai rasio GDP nominal, PY, terhadap kuantitas uang M. Tapi,
jika dibuat asumsi bahwa perputaran uang adalah konstan, maka persamaan
kuantitas MV = PY menjadi teori dampak uang yang berguna. Garis di
atas V mengartikan
perputaran adalah tetap.
MV = PY
Jadi, pertahankan konstan, perubahan kuantitas
uang menyebabkan perubahan proporsional pada GDP nominal.
Faktor-faktor
produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output Y. Jumlah uang beredar
menentukan nilai output nominal, PY. Ini berasal dari
persamaan kuantitas dan asumsi bahwa perputaran uang adalah tetap.
Tingkat
harga P kemudian adalah rasio nilai output nominal, PY, terhadap
tingkat output Y. Dengan kata lain, jika Y adalah tetap, karena
ia bergantung pada pertumbuhan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi,
dan telah dibuat asumsi bahwa perputaran adalah konstan, MV = PY
Atau dalam bentuk perubahan
persentase :
% perubahan M + %
perubahan V = % perubahan P + % perubahan Y
Jika V dan Y adalah
tetap, berarti bahwa % perubahan M adalah yang menyebabkan % perubahan pada P.
Teori
kuantitas uang menyatakan bahwa bank sentral, yang mengontrol jumlah uang
beredar, memiliki kendali tertinggi atas tingkat inflasi. Jika bank sentral
menjaga jumlah uang beredar stabil, tingkat harga akan stabil. Jika bank
sentral meningkatkan jumlah uang beredar dengan cepat, tingkat harga akan
meningkat cepat.
Penerimaan
yang ditingkatkan melalui pencetakan uang disebut seigniorage.
Ketika mencetak uang untuk mendanai pengeluaran, pemerintah meningkatkan jumlah
uang beredar. Kenaikan jumlah uang
beredar, pada gilirannya, menyebabkan inflasi. Mencetak uang untuk meningkatkan
penerimaan adalah seperti menetapkan pajak inflasi.
b)
Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan
barang-barang.
c) Teori Ongkos
Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang
berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.
B. Perbankan
Penawaran uang atau jumlah uang yang beredar
dalam perekonomian berasal dari sistem moneter dam perbankan yang merupan
sektor keuangan. Sistem moneter dan perbankan terdiri atas otorita moneter dan
bank- bank umum. Otorita moneter terdiri dari bank- bank sentral dan pemerintah
pusat, sepanjang yang terakhir ini melakukan fungsi- fungsi moneternya, yaitu
mengusahakan pinjaman dari luar negeri untuk memperkuat cadangan devisa.
Sistem moneter dan perbankan di Indonesia
didasarkan pada undang- undang No. 14/1967tentang pokok- pokok perbankan dan
undang- undang No.13/1968 tentang bank sentral.
Yang terakhir ini juga mengatur tentang aspek moneter, pengkreditan dan
perbankan.
Pengertian Bank
Bank adalah sebuah
lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang
dikenal sebagai banknote.
Kata bank
berasal dari bahasa Italia banca
berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Jenis- jenis Bank
a.
Bank
Sentral
Bank sentral di semua negara Fungsi –
fungsinya:
Ø Sebagai
bank Pemerintah
Ø Pemegang deposito milik bank- bank lain
Ø Sebagai lembaga keuangan dan fiskal pemerintah
Ø Mengawasi dan memandu kegiatan
bank umum
Ø Memonopoli peredaran uang kartal, penciptaan uang kartal
oleh bank sentral dilakukan lewat pemberian pinjaman kepada pemerintah untuk
membiayai kegiatannya.
Ø Regulator
pasar uang/valas
Ø Mencetak,mengedarkan
dan menarik uang
Di Indonesia
bank sentral ini adalah Bank Indonesia, direksi Bank Indonesia ini bertugas dan
berkewajiban membantu dalam:
v Mengatur, menjaga dan memelihara stabilitas
nilai rupiah;
v Menggalakkan kegiatan produksi dan pembangunan
serta memperluas dan menciptakan kesempatan kerja.
b. Bank Umum
Fungsi
bank Umum,
Ø
Sebagai agen
Pembangunan
Ø
Sebagai pembuat dan pengedar uang
giral, uang giral diciptakan lewat pemberian pinjaman kepada dunia usaha, yang
dimana tergantung pada kesediaan bank- bank memberikan pinjaman serta kesediaan
dunia usaha meminta kredit
Ø
Sebagai perantara
transaksi perdagangan luar negeri
Ø
Manfaat perbankan dalam kehidupan:
1.
Sebagai model
investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu
model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka
pendek (yield enhancement).
2.
Sebagai cara
lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah
satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau
disebut juga sebagai risk management.
3.
Informasi
harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari
atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian
hari (price discovery).
4.
Fungsi
spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan
spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi
derivatif itu sendiri.
5.
Fungsi
manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi
derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen
dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar pada masa mendatang.
Terlepas dari funsi-fungsi perbankan
(bank) yang utama atau turunannya, maka yang perlu diperhatikan untuk dunia
perbankan, ialah tujuan secara filosofis”Perbankan bertujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak”. Meninjau lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, maka
bank (perbankan) Indonesia dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas
demokrasi ekonomi yang menggunakan prinsip kehati-hatian. Hal ini, jelas
tergambar, karena secara filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro
terhadap proses pembangunan bangsa.
C. Kebijakan Moneter
Moneter dapat digunakan untuk mendorong atau memperlambat ekonomi
tetapi dikendalikan oleh bank sentral, dengan tujuan akhir untuk menciptakan
lingkungan uang mudah.
Menurut Keynes, kebijakan moneter bisa mempengaruhi
situasi makro lewat jumlah uang beredar, tingkat bunga, pengeluaran investasi
dan selanjutnya permintaan agregat. Akhir-akhir ini ekonom mulai memberikan
perhatian mereka kepada kebijakan “Supply Side”, yaitu kebijakan (moneter) yang
bisa mempunyai pengaruh lansung terhadap penawaran agregat (menggeser kurva
penawaran agregat). Tetapi sampai sekarang belum ada teori yang mantap mengenai
“Sisi Penawaran” ini. Keynesian dimasa awal tidak percaya bahwa
kebijakan moneter punya efek jangka panjang pada perekonomian karena sejak bank
memiliki pilihan untuk meminjamkan kelebihan cadangan yang mereka miliki dari
suku bunga rendah, mereka dapat memilih untuk tidak meminjamkannya dan
Keynesian juga percaya bahwa permintaan konsumen untuk barang dan jasa tidak
mungkin berkaitan dengan biaya modal untuk mendapatkan barang tersebut. Pada
waktu yang berbeda dalam siklus ekonomi, ini mungkin benar atau mungkin tidak
benar, tetapi kebijakan moneter telah terbukti memiliki pengaruh dan dampak
terhadap perekonomian dan pasar ekuitas juga pendapatan tetap.
ü Pengertian Kebijakan moneter
Kebijakan
moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank
sentral) dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang
primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan kegiatan
perekonomian yang diinginkan. Perkembangan perekonomian yang diinginkan
dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan kerja
yang tersedia.
Kebijakan
moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara
untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan
moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan
bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui
persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
ü Tujuan kebijakan moneter
Untuk
mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas
harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi
ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta
neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam
kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan
(tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan
oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Untuk
mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur
keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat
terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam
pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah
satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro
wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Secara global kebijakan moneter bertujuan
sebagai berikut:
Mengedarkan mata
uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam perekonomian.
Mempertahankan
keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat
harga.
Distribusi
likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan
pada berbagai sektor ekonomi.
Membantu
pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi melalui
sumber penerimaan yang normal.
Menjaga
kestabilan Ekonomi Artinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan
pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
Menjaga
kestabilan Harga, harga suatu barang merupakan hasil interaksi antara jumlah
uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar.
Meningkatkan
kesempatan kerja.
Pada saat perekonomian stabil pengusaha akan
mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya
investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja
masyarakat.
Memperbaiki
neraca Perdagangan Kerja Masyarakat
Dengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.
Dengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.
ü Jenis-jenis Kebijakan Moneter
a.
Kebijakan moneter ketat (tight money
policy) untuk mengurangi/membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan
pada saat perekonomian mengalami inflasi.
b.
Kebijakan
moneter longgar (easy money policy) untuk menambah jumlah uang
beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan
daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami
resesi atau depresi.
ü Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu :
·
Kebijakan
Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu
kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar
·
Kebijakan
Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu
kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan
kebijakan uang ketat (tight money policy)
ü
Kebijakan
moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu
antara lain :
·
Operasi Pasar
Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka
adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat
berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang
beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin
jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga
pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya
adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau
singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
·
Fasilitas
Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah
pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral
pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga
harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah
menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga
demi membuat uang yang beredar berkurang.
·
Rasio Cadangan
Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan
wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana
cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah
uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang
beredar, pemerintah menaikkan rasio.
·
Himbauan Moral (Moral
Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang
beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti
menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan
kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam
uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada
perekonomian.
·
Kredit selektif
Politik bank sentral untuk mengurangi jumlah
uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
·
Politik
sanering
Ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi,
ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan
uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1 Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam
UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
·
Uang didefinisikan
sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran
bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya
serta untuk pembayaran utang. Secara
lebih rinci. Didalam uang terdapat fungsi utama yaitu .
Jenis- jenis
Uang
1.
Berdasarkan bahan: Uang logam,
Uang kertas
2.
Berdasarkan nilai:Bernilai penuh,
Tidak bernilai penuh,
3.
Berdasarkan lembaga yang
mengeluakan uang: Uang kartal, Uang giral,
4.
Berdasarkan kawasan: Uang lokal,
Uang Regional, Uang Internasional.
Teori uang
terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.Yang
termasuk teori uang statis adalah:Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP, Teori
Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari,Teori Nominalisme, Teori Negara. Sedangkan
yang termasuk Teori uang dinamis
adalah :Teori Kuantitas dari David RicardodanTeori Kuantitas dari Irving Fisher,Teori Persediaan Kas, Teori Ongkos Produksi.
·
Bank adalah sebuah
lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang
dikenal sebagai banknote. Jenis- jenis Bankyaitu : Bank
Sentral dan bank umum.
·
Kebijakan
moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara
untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Faried wijaya,ekonomi mikamakro,
bpfe-yogyakarta, yogyakarta,1999,
EmoticonEmoticon